Jakarta (ANTARA) - Sebuah gudang di Kota Sabang, Provinsi Aceh, kini dalam kondisi disegel oleh aparat keamanan, karena diduga menampung ratusan tol beras ilegal dari Thailand.

Perintah penyegelan dilakukan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Amran di Jakarta, Minggu, langsung menggelar konfrensi pers untuk menjelaskan persoalan itu.

Mentan menjelaskan, pihaknya mendapat informasi ada sekitar 250 ton beras yang didatangkan dari luar negeri ke Indonesia melalui Aceh. Beras asal Thailand itu ditampung di gudang beras milik pengusaha swasta di Kota Sabang.

Baca juga: Membedah anomali harga beras saat cadangan meningkat

Amran menyebut impor beras sebanyak 250 ton itu ilegal, karena tidak ada persetujuan dari pemerintah pusat.

"Ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat. Tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda. Kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam, langsung disegel," katanya.

Beras dari Thailand itu, lanjutnya, masuk ke Indonesia pada tanggal 16 November 2025. Kondisi saat itu beras  belum dilakukan pembongkaran dari kapal.

Proses pembongkaran muatan beras ke gudang perusahaan berlangsung pada tanggal 22 November. Perusahaan yang melakukan impor beras dari Thailand itu berinisial PT MSG.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan tidak boleh impor karena stok kita banyak. Seluruh warga negara Indonesia, apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia harus patuh pada perintah panglima tertinggi, perintah Bapak Presiden," tegasnya.

Ia menyatakan akan menelusuri impor beras ilegal itu bisa terjadi.

Baca juga: Bulog tuntaskan penyaluran bantuan pangan di Aceh

Amran menegaskan stok beras Indonesia saat ini dalam kondisi sangat aman dan bahkan mencapai posisi tertinggi menjelang akhir tahun, sehingga impor ilegal sangat merugikan dan mencederai semangat kemandirian pangan.

Mentan menyoroti kejanggalan proses impor karena rapat koordinasi di Jakarta baru dilakukan pada 14 November, sedangkan izin impor dari Thailand telah terbit sebelumnya sehingga menunjukkan indikasi perencanaan matang.

"Belum ada persetujuan. Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi, Bapanas, apakah Anda menyetujui? Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan," jelasnya.

Menurut Mentan, dalih harga beras Thailand dan Vietnam lebih murah tidak dapat dijadikan alasan, karena Indonesia berhasil menekan impor hingga stok nasional melimpah dan harga tetap terkendali tahun ini.

Amran mengungkapkan beberapa negara sebelumnya meminta kuota ekspor beras ke Indonesia, namun Presiden menolak karena produksi dalam negeri mencukupi, menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kekuatan pangan Indonesia.

Ia menekankan tindakan ilegal ini mencederai nasionalisme, sehingga pemerintah mengusut tuntas pelaku termasuk perusahaan berinisial PT MSG yang diduga menjadi importir beras tanpa persetujuan sah.

 

 

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan: Gudang beras di Sabang disegel karena impor ilegal 250 ton

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025