Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kenaikan harga emas perhiasan sebesar 0,22 persen pada Oktober 2025 di Aceh menjadi penyumbang terbesar pada inflasi bulan itu.
"Komoditas utama yang dominan menyumbang inflasi m-to-m antara lain emas 
perhiasan, cabai merah, wortel, ikan tongkol, dan telur ayam ras," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh Tasdik Ilhamudin di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan BPS di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, tercatat bulan Oktober 2025 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen.
Angka inflasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,03 pada September 2025 menjadi 111,16 pada Oktober 2025.
Kemudian Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), terjadi inflasi sebesar 4,66 persen, sementara secara tahun kalender (year-to-date/y-to-d) tercatat inflasi sebesar 3,68 persen.
 
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi m-to-m adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mengalami inflasi sebesar 3,82 persen dengan kontribusi terhadap inflasi sebesar 0,23 persen. 
Inflasi tahunan terjadi di seluruh wilayah penghitungan inflasi pada Oktober 2025. Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi y-on-y tertinggi sebesar 5,95 persen, sedangkan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 3,93 persen.
Selanjutnya secara bulanan, hanya Meulaboh dan Kota Banda Aceh yang mengalami inflasi m-to-m, sedangkan tiga wilayah lainnya mengalami deflasi.
						 Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro				
							
COPYRIGHT © ANTARA 2025