Banda Aceh (ANTARA) - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang beranggota perempuan ibu rumah tangga di Kabupaten Aceh Besar menjajaki pemasaran briket dari ampas kopi keluar negeri.
"Pemasaran keluar negeri dibantu Bea Cukai Aceh. Beberapa sampel sudah dikirim ke calon pembeli, di antaranya Dubai, serta dari dalam negeri juga sedang dijajaki seperti Bali," kata Darwina, koordinator UMKM perempuan yang memproduksi briket ampas kopi di Aceh Besar, Rabu
Briket atau arang dari ampas kopi tersebut diproduksi UMKM LK Coffee. UMKM tersebut di bawah binaan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Baca juga: UMKM perempuan di Aceh Besar kembangkan briket dari ampas kopi
Darwina menyebutkan produksi masih menggunakan alat manual. Namun, UMKM tersebut juga sudah memiliki alat permesinan. Untuk manual, menghabiskan 50-an kilogram bahan baku.
"Kalau menggunakan mesin bisa 500 kilogram ampas kopi dan produksinya juga cepat. Namun, penggunaan mesin produksi belum bisa dilakukan karena terkendala tidak adanya bangunan permanen," katanya.
Darwina menyebutkan bahan baku briket didapat dari ampas kopi yang dikumpulkan dari warung-warung sekitar. Dalam satu kilogram dapat menghasilkan 30 hingga 35 biji briket.
"Produksi briket berlangsung sejak awal tahun. Pembuatan briket ini berawal dari pelatihan diberikan mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dari pelatihan tersebut, kami secara perlahan mulai mengembangkan usaha pembuatan briket ampas kopi," kata Darwina.
Sebelumnya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh mengasistensi UMKM di Gampong Lamkeunung, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, dalam memproduksi dan memasarkan briket atau arang terbuat dari ampas kopi.
"Kami memberi asistensi terhadap UMKM tersebut dengan harapan usaha dapat berkembang dengan baik. Asistensi ini merupakan fungsi Bea Cukai sebagai industrial assitance," kata Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Muparrih
Menurut Muparrih, briket dari ampas kopi tersebut merupakan produk unik dan potensial dikembangkan. Apalagi bahan bakunya ampas kopi yang melimpah di Aceh serta minim kompetitor.
"Dengan pengembangan usaha briket ampas kopi tersebut diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kami juga menjajaki pasar ekspor briket tersebut," kata Muparrih.
Baca juga: Bea cukai fasilitasi pengembangan usaha briket kopi UMKM di Aceh
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025