Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Aceh menjalin kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) guna meningkatkan ekonomi penyandang disabilitas di daerah itu lewat pelatihan vokasi.
"Kerja sama ini merupakan komitmen dalam melaksanakan proyek perubahan bertajuk “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP)," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Muslem Yacob di Banda Aceh, Kamis.
Di sela-sela penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Pelatihan Vokasional Produktifitas (BPVP) yang disaksikan langsung Menteri Tenaga Kerja, Prof Yassierli, ia menjelaskan kegiatan tersebut merupakan transformasi bantuan sosial konsumtif menjadi produktif.
Ia menjelaskan BPVP Aceh berperan memberikan pelatihan keterampilan usaha bagi penyandang disabilitas dan Dinas Sosial Aceh berperan menyediakan bantuan modal barang berupa peralatan menjahit dan peralatan pembuatan kue.
Baca: UIN Ar-Raniry gandeng BPVP Banda Aceh tingkatkan kompetensi alumni
"Kolaborasi ini mampu menciptakan peluang usaha produktif bagi kelompok rentan sekaligus mengurangi ketergantungan pada bantuan tunai," katanya.
Ia mengatakan kehadiran langsung Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia memberi nilai tambah yang signifikan karena memperlihatkan dukungan pemerintah pusat terhadap upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Aceh.
"Momentum ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dan lintas level pemerintahan sangat penting untuk memperkuat strategi pengentasan kemiskinan," katanya.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf berkomitmen mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan.
"Keberhasilan program UEP tidak hanya bersifat sektoral, tetapi juga menjadi bagian integral dari pembangunan daerah," kata Muzakir Manaf dalam pidato tertulis dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh, Restu Andi Surya.
Baca: BPVP Banda Aceh buka jurusan baru wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo
Pewarta: M IfdhalEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025