Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksanaan Meuseuraya Festival 2025 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh menjadi media edukasi serta pertunjukan kreativitas masyarakat Aceh, baik itu dari sisi UMKM, kesenian, kebudayaan hingga ekonomi kreatif lainnya.
"Meuseuraya festival 2025 ini adalah suatu media edukasi yang cukup bagus, dan ini juga untuk menunjukkan kreativitas dari masyarakat Aceh," kata Agus Chusaini, di Banda Aceh, Rabu malam.
Pernyataan itu disampaikan Agus Chusaini dalam sambutannya pada malam pembukaan Meuseuraya Festival 2025 yang berlangsung di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), di Banda Aceh.
Baca juga: Agus Chusaini dilantik jadi Kepala BI Aceh, Deputi Gubernur Senior beri tantangan khusus
Meuseuraya festival 2025 oleh KPwBI Aceh yang terpusat di BMA Banda Aceh ini berlangsung sejak 24-28 September 2025, dan mengangkat tema "Kolaborasi Meningkatkan Daya Saing Aceh melalui Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Inklusif, Digital, dan Berkelanjutan".
Agus menyampaikan, event ini menghadirkan sebanyak 120 UMKM yang ikut mempromosikan hasil kreatifitas usahanya, dan mereka rata-rata adalah binaan dari Bank Indonesia, serta mitra strategis lainnya seperti Dekranasda, pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, serta perbankan lainnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini, Bank Indonesia juga mensyaratkan seluruh transaksinya dilakukan secara non tunai yaitu melalui quick response code Indonesian standard (QRIS).
"Insya Allah disini dilaksanakan secara non tunai atau digital dengan menggunakan QRIS," ujarnya.
Baca juga: Meuseuraya Festival BI Aceh 2025 dimulai malam ini, catat agendanya
Dirinya menuturkan, kegiatan ini sebenarnya juga menjadi agenda pemerintahan provinsi Aceh sebagai bentuk kolaborasi bersama dalam upaya mengembangkan kesenian dan budaya, serta menumbuhkan perekonomian Aceh.
Karena itu, Agus menegaskan bahwa
Meuseuraya Festival 2025 ini merupakan media yang baik untuk masyarakat Aceh dalam mengembangkan hasil kreativitas mereka.
"Meuseuraya 2025 bukan hanya sebagai hiburan, tapi sebagai media edukasi dan momen untuk mengembangkan kreasi masyarakat Aceh yang ingin menampilkan karyanya," katanya.
Disisi lain, ia juga menegaskan bahwa event itu diharapkan menjadi ruang kolaboratif insan kreatif dan pelaku usaha di tanah rencong dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
Karena itu, Meuseuraya Festival ini bukan semata-mata agenda Bank Indonesia saja, melainkan kolaborasi lintas sektor dan komunitas di Aceh. Maka, konsepnya dirancang sebagai ajang pertemuan pelaku ekonomi kreatif, pelaku seni, UMKM, komunitas, termasuk pemerintah.
"Semoga Allah SWT senantiasa melindungi, meridhai upaya kita dalam rangka meningkatkan dan memajukan ekonomi Aceh," demikian Agus Chusaini.
Meuseuraya Festival 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari seminar, expo dan bazar UMKM, business matching UMKM, pertunjukan seni budaya islami, beragam kompetisi, dan community activation.
Kemudian, juga ada talkshow dan workshop kewirausahaan, ekonomi syariah, Aceh economic forum (AEF), dan pelindungan konsumen (PK).
Lalu, pagelaran busana Aceh fashion collaboration, kompetisi syariah dan kebanksentralan, QRIS fun walk, termasuk lomba mewarnai bagi anak-anak dan skateboard bagi anak muda Aceh.
Baca juga: Pelabuhan Ulee Lheue dan BI hadirkan QRIS cross border untuk wisatawan asing
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025