Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah menyatakan, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) merupakan salah satu pintu gerbang penghubung dunia luar dengan Aceh dan berkontribusi besar dalam mendongkrak ekonomi Aceh.
"Pengembangan konektivitas udara Aceh memiliki tiga dimensi penting yaitu agama, pariwisata dan ekonomi," kata Wagub saat membuka acara Collaborative Destination Develppment (CDD) Bandara SIM di Aceh Besar, Rabu.
Ia menjelaskan Aceh sebagai daerah dengan kultur Islam yang kuat memiliki potensi besar sebagai embarkasi jamaah umrah dan haji.
"Penguatan konektivitas langsung ke Tanah Suci, bukan hanya mempermudah perjalanan jamaah, tetapi juga menghadirkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan Aceh memiliki daya tarik wisata alam dan budaya yang luar biasa dari pantai yang indah, ekowisata bahari, hingga kekayaan sejarah dan religi.
Menurut dia konektivitas udara yang lancar dan berkelanjutan akan memperbesar kunjungan wisatawan, mendorong investasi, dan memperkuat branding Aceh di kancah global.
Ia mengatakan jalur penerbangan langsung membuka ruang bagi pergerakan barang dan jasa yang lebih cepat dan efisien dalam dalam meningkatkan daya saing daerah, serta memperluas jejaring perdagangan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan negara-negara di Timur Tengah.
"Kita ingin memastikan bahwa pengembangan Bandara Sultan Iskandar Muda benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat Aceh," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk saling terbuka, berdiskusi secara konstruktif, serta bersama-sama menyusun langkah-langkah implementasi yang terukur.
Baca juga: Wagub: Gerakan Pangan Murah sebanyak 77 titik di Aceh
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025