Banda Aceh (ANTARA) - Sekda Kabupaten Aceh Besar Bahrul Jamil melaksanakan panen raya pangan warga binaan pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II B Jantho dalam upaya mendukung ketahanan pangan.
"Pemerintah Aceh Besar memberikan apresiasi program yang bertujuan untuk mencapai kemandirian pangan dan mengurangi kerentanan terhadap gangguan pasokan pangan," kata Bahrul Jamil di Jantho, Kamis.
Di sela-sela panen raya pangan dari warga binaan tersebut, ia menjelaskan kegiatan tersebut menjadi bagian menjamin ketersediaan, akses, stabilitas, dan pemanfaatan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi masyarakat
"Program ketahanan pangan ini juga bertujuan menjaga ketersediaan pangan yang stabil dari waktu ke waktu, tanpa fluktuasi harga yang signifikan," katanya.
Menurut dia program ketahanan pangan di Indonesia melibatkan berbagai sektor dan tingkatan, mulai dari Pemerintah Pusat hingga desa.
Program ketahanan pangan Rutan Kelas IIB Jantho antara lain penanaman cabe seluas 1 hektar, 1.300 batang semangka dan seribu bibit Ikan Nila.
Adapun hasil panen raya tersebut dibagikan kepada warga kota Jantho yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Beberapa program ketahanan pangan yang terus digalakkan pemkab Aceh Besar dengan bersinergi dengan berbagai lembaga dan instansi vertikal lainnya yaitu peningkatan produktivitas pertanian, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan jalan tani), hingga modernisasi alat pertanian.
Kepala Rutan Kelas IIB Jantho Muhammad Nasir mengatakan program ketahanan pangan Rutan Kelas IIB Jantho dilaksanakan dalam rangka mendukung gerakan ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Program ketahanan pangan tahun 2025 ini, kita laksanakan di antaranya penanaman cabe dengan luas area hampir satu hektar, 1.300 batang semangka dan seribu bibit ikan nila," katanya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Aceh, Yan Rusmanto.
Baca juga: Polda Aceh tanam jagung ketahanan pangan di lahan seluas 141,7 hektare
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025