Banda Aceh (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi mengimbau Universitas Syiah Kuala (USK) untuk turut mengintervensi tingkat numerasi siswa di Aceh yang masih rendah.
Khairul dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan kampus ternama di Provinsi Aceh tersebut perlu berkontribusi meningkatkan numerasi siswa Aceh yang tergolong masih rendah 55,97 persen sebagamaina data Rapor Pendidikan 2024.
“Kalau angka ini saja tidak diselesaikan, siswa yang masuk ke USK pun akan menjadi permasalahan baru,” katanya saat kunjungannya dalam rangka menjaring aspirasi pendidikan tinggi dengan akademisi di USK.
Baca juga: Pusat Riset USK usul Pemerintah Aceh bentuk lembaga ekraf untuk petakan potensi lokal
Untuk diketahui, tingkat numerasi merupakan kemampuan seseorang dalam memahami dan menggunakan angka dan simbol matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan numerasi ini mencakup kemampuan untuk menganalisis informasi kuantitatif yang disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, dan bagan.
Dalam kunjungan itu, Khairul menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan bangsa, termasuk dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah.
Menurut dia, kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi secara internal juga memajukan masyarakat sekitar.
Selain itu, ia mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bidang Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menargetkan perguruan tinggi untuk turut berkontribusi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Karena itu, ia menyerukan tata kelola perguruan tinggi yang otonom dan lebih berdampak pada masyarakat menjadi unsur penting yang perlu ditransformasi.
Dia menilai perlu ada reorientasi dari bentuk otonomi perguruan tinggi saat ini, terutama bagi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seperti USK.
“Kemdiktisaintek tengah mengkaji peraturan untuk menghadirkan kelincahan dan kebebasan dalam tata kelola perguruan tinggi, pengembangan akademik, dan variabel lain yang menunjang kontribusi pendidikan tinggi untuk pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Rektor USK, Marwan, menyambut baik imbauan dari Dirjen Dikti. Ia menilai gagasan Kemdiktisaintek untuk membawa perguruan tinggi menjadi lebih berdampak terhadap masyarakat perlu segera diformalkan dalam bentuk regulasi.
“Kami sangat mengharapkan segera ada peraturan atau arahan tertulis. Sehingga, dapat menjadi acuan dalam proses perencanaan kelembagaan kami,” kata Marwan.
Baca juga: Pusat Riset USK: Mi Aceh dan ayam tangkap berpeluang jadi produk ekraf internasional
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025