Sama halnya seperti semua orang, atlet para games juga memiliki tujuan hidup dan beragam motivasinya untuk mencapai kebahagiaan itu. Para atlet dengan beragam disabilitas itu jauh-jauh datang ke Kamboja bukan untuk sekadar bertanding, melainkan ada hal-hal yang lebih besar dari pada olahraga.
Atlet para-angkat berat asal Bali dan Jawa Barat, Ni Nengah Widiasih dan Eneng Paridah, misalnya, menyimpan berbagai perasaan campur aduk usai selesai mengangkat beban hingga 99 kg yang membuahkan emas.
Bukan raut wajah bahagia yang terpancar di kedua wajah mereka, lebih dari itu. Gelisah, cemas, sesekali tersenyum, dan air mata yang hampir tumpah, tampak di wajah kedua atlet tersebut saat sesi pengalungan medali emas.
Ternyata benar, kegelisahan di wajah Ni Nengah itu memiliki banyak arti. Tangis perempuan Bali itu pecah juga di hadapan kamera para wartawan ketika ia menceritakan tentang kisah ibunya yang sedang berjuang melawan kanker.
Pewarta: Aditya RamadhanEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025