Calang (ANTARA) - Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Muda Mandiri Gampong Ceuraceu Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya mengembangkan usaha budidaya ayam petelur guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah setempat.

“Alhamdulillah usaha yang dirintis sejak tahun 2022  kini telah membuahkan hasil yakni mampu memenuhi permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras,” kata Keuchik Gampong Cueraceu Rudi Gunawan di Calang, Rabu.

Ia menjelaskan pengembangan ayam petelur tersebut tidak terlepas dari tingginya permintaan terhadap komoditi tersebut dan usaha tersebut belum ada masyarakat maupun desa yang melaksanakannya.

“Kita saat ini juga memiliki jagung untuk pakan sehingga peluang ini yang kami ambil untuk membudidaya ayam petelur, selama ini kita kirim jagung ke Medan dan di sana dibudidaya ayam petelur dan dikirim telur untuk kita kenapa tidak kita budidaya sendiri,” katanya.

Ia menyebutkan saat ini usaha tersebut telah mampu memproduksi sebanyak sembilan papan telor per hari dan produksi itu diperkirakan akan terus meningkat hingga 16 papan per hari dari 650 induk ayam.

“Tahun ini kita juga akan menambah lagi induk ayam sampai 1.200 milik BUMG muda mandiri,” katanya.

Ia mengatakan produksi yang dihasilkan tersebut sudah mampu memenuhi permintaan telur ras untuk masyarakat gampong tersebut khususnya dan desa tetangga yang sebelumnya membeli dari luar.

Adapun untuk harga jual telur ayam ras satu papan (isi 30 butir) dari  Rp45 ribu  per papan hingga Rp48 ribu per papan.

“Saat ini memang kami masih menggunakan pakan dari Medan karena terkendala alat untuk membuat pakan, memang ada untung yang kami dapatkan namun sangat kecil,” katanya.

Ia juga berharap bantuan dari pemerintah khususnya Pemerintah Daerah untuk dapat membantu pihaknya mesin pembuat pakan ayam tersebut sehingga BUMG Desa mereka terus maju dan bisa menjadi pilot project nantinya di Aceh Jaya.

“Memang yang sangat kita butuhkan saat ini adalah mesin pembuat pakan tersebut, apalagi untuk pakan sendiri mudah kita dapatkan hanya saja mesin pengolahanya yang belum ada,” katanya.



Pewarta: Arif Hidayat
Editor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025