Singkil (ANTARA Aceh) - Arus transportasi laut  antara  Singkil dan Kecamatan Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil, masih lumpuh, karena sejak sepekan terakhir ini badai disertai hujan masih terjadi di perairan daerah itu.

"Menurut keterangan sejumlah awak kapal dan nakhodanya, cuaca buruk seperti badai dan ketinggian ombak masih bergejolak di perairan Aceh Singkil, dan sangat berbahaya untuk keselamatan kapal bila dipaksakan," kata Azwar, nakhoda kapal cepat lintas Singkil - Pulau Banyak di Singkil, Rabu.

Akibat badai, kata Azwar, sejumlah kapal nelayan lain juga Fery Singkil yang membawa bahan material bangunan yang mencoba melaju ke ke Pulau Banyak terpaksa memutar haluan, karena badai kencang melanda wilayah perairan disertai tanda awan hitam yang masih bergelayut.

"Sehingga sejumlah kapal feri, nelayan yang hendak melaut dan menyeberang ke Pulau Banyak bertahan di pelabuhan tangkahan masing masing," katanya.

Sebelumnya, pantauan wartawan, Selasa (18/10), tiga unit kapal penumpang Pulau Sarok, Singkil, nekad menyeberang ke Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak.

Salah seorang penumpang, Putra mengaku boat yang dia tumpangi berangkat sekira pukul.06.00 WIB dari Singkil. Lantas sekitar setengah jam berlalu tiba-tiba badai kencang dengan pertanda hujan turun, sehingga kapal cepat yang mereka tumpangi gonjang ganjing dihantam badai.

"Syukur Alhamdulillah, kapal yang kami tumpangi sudah dekat pelabuhan tinggal menambah kecepatan dan berhasil bersandar ke pelabuhan," kata Putra.

Hal senada juga disampaikan salah seorang warga Singkil, Muhammad Study, yang berada di lokasi jembatan tinggi. Ia mengatakan, sejak pagi sudah ada 3 boat yang nekat berangkat, itupun terkesan dipaksakan, karena ada juga penumpang yang membawa jenazah, bawa stok kebutuhan pokok, seperti kebutuhan untuk keperluan orang pesta.

Sedangkan sejumlah boat lainnya masih tetap bersandar di jembatan tinggi tersebut. "Termasuk boat dari Pulau Banyak yang akan menyeberang ke Singkil hingga sore ini belum berani berangkat karena terlalu beresiko," katanya.




Pewarta: Khairuman
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025