"Kita terus melaksanakan kegiatan disinfektan sesuai arahan wali kota Banda Aceh, bahwa disinfektan merupakan salah satu cara mencegah penyebaran COVID-19," terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengaku, penyemprotan mulai melakukan pada awal pekan ini di kantor OPD, di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda), Inspektorat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim).
Kegiatan itu dilakukan menyusul meningkatnya kasus positif COVID-19 di Aceh pekan ini, karena telah menembus angka 1.240 orang, di antaranya 682 orang dalam penanganan tim medis rumah sakit, 521 orang sembuh, dan 37 orang meninggal dunia.
Ia melanjutkan, pihaknya tidak dapat memastikan setiap hari siapa yang tertular atau tidak, karena siapa saja bisa terindikasi virus berbahaya dan mematikan tersebut.
"Nah, kita berusaha untuk memperkecil penularan ini. Karena untuk menghilangkan virus itu, sangat tergantung dari masing-masing kita dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada ketentuannya," ungkap dia.
Ia mengungkapkan, kegiatan penyemprotan juga tidak cukup satu atau dua kali dilakukan, tetapi harus berkali-kali selama pandemi COVID-19 masih terjadi.
Pihaknya berharap kepada warga kota agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang dewasa ini telah ditentukan, karena sangat membantu dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Kita bisa saja tertular dari teman atau keluarga kita sendiri, karena mereka pun tidak sadar kalau dia sudah tertular dan menularkan virus ini kepada orang lain. Semoga kita bisa saling menjaga," ucap Rizal.
Pewarta: Muhammad SaidUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025