FOTO - Panen perdana cengkih di Perbukitan Aceh Besar

Petani menggunakan tangga bambu memetik buah cengkih (Syzygium aromaticum) saat panen perdana di perbukitan Desa Meunasah Beutong, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (27/1/2024). Menurut petani, komoditas cengkih yang pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh sekitar tahun 1980 itu, harganya di pasaran saat ini masih tergolong rendah dan untuk cengkih kering kisaran Rp115.000 - Rp120.000 per kilogram , sedangkan cengkih basah kisaran Rp80.000 perkilogram. ANTARA FOTO/Ampelsa.

Petani memetik buah cengkih (Syzygium aromaticum) saat panen perdana di perbukitan Desa Meunasah Beutong, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (27/1/2024). Menurut petani, komoditas cengkih yang pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh sekitar tahun 1980 itu, harganya di pasaran saat ini masih tergolong rendah dan untuk cengkih kering kisaran Rp115.000 - Rp120.000 per kilogram , sedangkan cengkih basah kisaran Rp80.000 perkilogram. ANTARA FOTO/Ampelsa.

Petani menggunakan tangga bambu memetik buah cengkih (Syzygium aromaticum) saat panen perdana di perbukitan Desa Meunasah Beutong, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (27/1/2024). Menurut petani, komoditas cengkih yang pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh sekitar tahun 1980 itu, harganya di pasaran saat ini masih tergolong rendah dan untuk cengkih kering kisaran Rp115.000 - Rp120.000 per kilogram , sedangkan cengkih basah kisaran Rp80.000 perkilogram. ANTARA FOTO/Ampelsa.

Petani menggunakan tangga bambu memetik buah cengkih (Syzygium aromaticum) saat panen perdana di perbukitan Desa Meunasah Beutong, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (27/1/2024). Menurut petani, komoditas cengkih yang pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh sekitar tahun 1980 itu, harganya di pasaran saat ini masih tergolong rendah dan untuk cengkih kering kisaran Rp115.000 - Rp120.000 per kilogram , sedangkan cengkih basah kisaran Rp80.000 perkilogram. ANTARA FOTO/Ampelsa.