Jaksa tuntut tiga terdakwa korupsi rusunawa Lhpkseumawe 18 bulan penjara
- 1 jam lalu
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Pekerja menjemur kerupuk tempe di Desa Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/3/2022). Perajin kerupuk tempe terpaksa menurunkan produksinya hingga 50 persen dan menaikkan harga jual dari Rp17 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram lantaran tingginya harga bahan baku dan upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Rahmad