Produksi Minyak Atsiri untuk parfum di USK Aceh

  • Selasa, 30 Maret 2021 17:26

PRODUKSI MINYAK ATSIRI UNTUK PARFUM DIO USKA ACEH. Mahasiswa yang tergabung dalam Atsiri Research Center (ARC) memperlihat produk parfum berbahan baku minyak atsiri di Laboratorium Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, Selasa (30/3/20210). Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala yang siap membantu pelaku UMKM di daerah itu memiliki sejumlah produk turunan berbahan baku minyak nilam, salah satunya parfum dengan produksi mencapai 3.000 botol per bulan dan tahun 2021 akan mengekspor sebanyak 10.000 botol parfum untuk memenuhi permintaan Perancis. ANTARA FOTO/Ampelsa.

PRODUKSI MINYAK ATSIRI UNTUK PARFUM DIO USKA ACEH. Mahasiswa yang tergabung dalam Atsiri Research Center (ARC) melalukan pengolahan minyak atsiri saat proses produksi menjadi produk parfum di Laboratorium Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, Selasa (30/3/20210). Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala yang siap membantu pelaku UMKM di daerah itu memiliki sejumlah produk turunan berbahan baku minyak nilam, salah satunya parfum dengan produksi mencapai 3.000 botol per bulan dan tahun 2021 akan mengekspor sebanyak 10.000 botol parfum untuk memenuhi permintaan Perancis. ANTARA FOTO/Ampelsa.

PRODUKSI MINYAK ATSIRI UNTUK PARFUM DIO USKA ACEH. Mahasiswa yang tergabung dalam Atsiri Research Center (ARC) melalukan pengolahan minyak atsiri saat proses produksi menjadi produk parfum di Laboratorium Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, Selasa (30/3/20210). Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala yang siap membantu pelaku UMKM di daerah itu memiliki sejumlah produk turunan berbahan baku minyak nilam, salah satunya parfum dengan produksi mencapai 3.000 botol per bulan dan tahun 2021 akan mengekspor sebanyak 10.000 botol parfum untuk memenuhi permintaan Perancis. ANTARA FOTO/Ampelsa.

Produksi Minyak Atsiri untuk parfum di USK Aceh. Mahasiswa yang tergabung dalam Atsiri Research Center (ARC) melakukan pengolahan minyak atsiri saat proses produksi menjadi produk parfum di Laboratorium Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, Selasa (30/3/20210). Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala yang siap membantu pelaku UMKM di daerah itu memiliki sejumlah produk turunan berbahan baku minyak nilam, salah satunya parfum dengan produksi mencapai 3.000 botol per bulan dan tahun 2021 akan mengekspor sebanyak 10.000 botol parfum untuk memenuhi permintaan Prancis. ANTARA FOTO/Ampelsa.

Berita Terkait