Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Seorang korban jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 asal Aceh, Muhammad Nasir (29), ternyata pernah menjadi penyiar radio swasta di Aceh Selatan.

"Semasa hidup (korban) sewaktu SMA, beliau sering bareng saya. Jadi penyiar, dan reporter radio," ucap ujar Irwansyah Putra (43), melalui sambungan telepon seluler di Banda Aceh, Selasa.

Ia mengaku, ketika itu korban yang berstatus sebagai pelajar SMA mengisi waktu luang dengan bekerja di satu stasiun radio swasta bernama Spardela FM Tapaktuan.

Profesi penyiar, dan reporter radio ditekuni korban hingga akhirnya beliau memilih untuk kuliah di salah satu universitas demi meraih gelar Strata 1 di Kota Medan, Sumatera Utara. 

Baca juga: Anak guru di Aceh turut jadi korban pesawat jatuh

"Waktu saya bekerja di Aceh Selatan, kami sering liputan bersama di lapangan. Bahkan saya sering berbagi ilmu, bagaimana meliput dan membaca berita di radio," ujarnya.

Ketika itu, tutur Irwansyah sambil mengenang korban, Nasir menekuni dunia penyiaran, dan reporter radio dari tahun 2005 hingga 2009 dengan segmentasi pendengar kaula muda di Tapaktuan dan sekitarnya 

"Bahkan kita sering bikin berita bareng di bawah tahun 2010, sebelum beliau kuliah. Semangat kerjanya, tinggi. Dia totalitas dalam bekerja," kata pria yang kini menekusi berprofesi fotografer di Banda Aceh.

Pemerintah Aceh menyatakan, Muhammad Nasir merupakan kelahiran di Desa Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Kini beliau telah memiliki seorang isteri, dan satu orang anak dengan tinggal bersama keluarga di Cianjur, Jawa Barat. 

Baca juga: Gubernur Aceh terkejut seorang korban Lion asal Aceh

Muhammad Nasir ke Pangkal pinang dalam rangka tugas dari perusahaan medis yang berkantor pusat di Jakarta. Beliau dipastikan menumpangi pesawat Lion Air bertipe Boeing 737-8 Max, karena tiket pesawat dipesan oleh pihak perusahaan.

Pesawat ini terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, mengalami hilang kontak, Senin (29/10).

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP tersebut jatuh di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat dengan membawa 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi dengan dua pilot, dan lima awak pesawat. 

"Kita terus pantau untuk mencari informasi lebih lanjut, sehingga bisa menentukan langkah fasilitasi yang tepat dan pantas, " kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Dadek.

Baca juga: Sebanyak 847 orang mencari Lion Air yang jatuh di laut Karawang
 



Pewarta: Muhammad Said
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025