Hal ini disebabkan karena beberapa sarana dan prasarana dasar ekonomi masyarakat seperti pertanian dan perkebunan tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Aceh Selatan, sehingga masyarakat berada dalam situasi terjepitTapaktuan (Antaranews Aceh) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan H Azwir S.Sos - Tgk Amran (Azam) bertekad mengembalikan karakter aparatur dan birokrasi Pemkab setempat yang selama lima tahun terakhir terkesan sudah tidak terkontrol lagi ke arah lebih bersih dan berwibawa.
"Perilaku aparatur pemerintah dan birokrasi yang tidak terkontrol telah membuat wibawa pemerintah semakin lemah. APBK yang seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan riil (berdasarkan data yang valid) telah digunakan dengan sewenang-wenang tanpa melalui sebuah perencanaan yang baik dan terukur," kata calon Wakil Bupati Aceh Selatan Tgk Amran didampingi calon Bupati H Azwir saat membacakan visi misi dan program kerja pasangan Azam di Gedung DPRK, Tapaktuan, Kamis (15/2).
Menurutnya, selama ini perhatian Pemerintah Aceh Selatan terhadap pelayanan publik secara maksimal menjadi terabaikan. Fungsi dan peran aparatur teknis yang seharusnya menjadi pendukung produktivitas masyarakat malah mengalokasikan pikiran dan waktunya untuk mempertahankan eksistensi dalam jajaran struktural pemerintahan.
"ilangnya jati diri orang Acèh Selatan yang memiliki budaya mandiri, kepekaan sosial dan nilai gotong royong yang menjadi landasan bagi kemajuan peradaban konflik dan sistem politik yang berlangsung selama ini telah melahirkan nilai-nilai pragmatisme dalam diri masyarakat yang dari waktu ke waktu tumbuh semakin besar. Di sisi lain perkembangan sistem pendidikan yang ada tidak mampu memperbaiki kerusakan nilai-kepekaan sosial dan gotong royong dalam masyarakat," ungkapnya.
Sendi-sendi ekonomi yang berkarakter mandiri yang terus melemah semakin memperparah kesenjangan sosial dan kemiskinan. Padahal pada periode 2007-2012 angka kemiskinan Aceh Selatan berhasil ditekan secara signifikan.
Namun di era berikutnya, kesenjangan terhadap akses dan kesempatan dalam berbagai sektor perekonomian telah meluluhlantakkan kekuatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: DPRK Aceh Selatan gelar penyampaian visi misi paslon
"Hal ini disebabkan karena beberapa sarana dan prasarana dasar ekonomi masyarakat seperti pertanian dan perkebunan tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Aceh Selatan, sehingga masyarakat berada dalam situasi terjepit," katanya.
Tidak berlebihan bila periode ini rakyat Aceh Selatan disebut berada dalam jurang kehancuran. Sebagai dampaknya perilaku penyimpangan anggaran publik oleh aparatur pemerintah menjadi sebuah tontonan dan suatu keniscayaan.
Di sisi lain masyarakat yang tidak memiliki peluang dan akses terhadap anggaran semakin terpuruk dan termarginalkan, sesalnya.
Padahal, ujar Tgk Amran, Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki nilai strategis bagi Provinsi Aceh sejak era pra-kemerdekaan sampai sekarang.
Kontribusi Aceh Selatan di berbagai bidang di level Provinsi Aceh telah diakui oleh semua elemen daerah. Namun, berbagai gejolak sosial dan politik serta bencana yang terjadi dalam empat dasawarsa terakhir telah menyebabkan Aceh Selatan tertinggal dalam berbagai bidang dengan kabupaten lain, walaupun dalam hal-hal tertentu beberapa inovasi dan gagasan-gagasan penting tetap lahir dan muncul di Aceh Selatan.
Karena itu, kata Tgk Amran, jika dirinya bersama calon Bupati H Azwir dipercayakan oleh rakyat memimpin Aceh Selatan lima tahun ke depan maka pasangan nomor urut 2 tersebut menjadikan visi utamanya dalam bekerja mewujudkan Aceh Selatan yang berkeadilan secara sosial dan ekonomi.
Menurutnya, visi tersebut mengandung dua kata kunci yakni berkeadilan secara sosial bermakna Pemkab Aceh Selatan menjamin terpenuhinya hak-hak dasar rakyat Aceh Selatan dalam berbagai sendi kehidupan.
Jaminan kesejahteraan diwujudkan dalam kebijakan anggaran yang pro rakyat. Kemudian berkeadilan secara ekonomi bermakna rakyat Aceh Selatan memiliki akses yang sangat mudah terhadap pengembangan sumber- sumber produksi masyarakat dalam rangka menjadikan rakyat Aceh Selatan berdaya secara ekonomi.
Pewarta: HendrikEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025