Aksi solidaritas dimulai pukul 14.00 WIB di atas pentas di luar halaman Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, usai shalat Jumat, yang diikuti ratusan umat muslim dan mahasiswa.
"Kobarkan semangat perjuangan, pemuda Islam yang diharapkan adalah pemuda yang sayang pada agamanya, negaranya dan saudaranya, jangan menjadi pemuda yang tidak peduli dengan saudara seagama," teriak salah satu orator, Fitriadi Lanta perwakilan KNPI.
Massa membawa Bendera Indonesia dan Bendera Palestina serta atribut organisasi dalam aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat setempat, mereka juga mengecam tindak kekerasan yang dialami umat muslim di Palestina saat ini.
Deni, perwakilan dari organisasi mahasiswa luar kampus menyampaikan, pemerintah Indonesi harus mengambil sikap tegas, memutuskan hubungan diplomatik ekonomi dengan Amerika Serikat dan Israel, sehingga tidak ada lagi produk mereka di Indonesia.
"Ketika hari ini kita memboikot produk Amerika Serikat dan Israel, maka kita sudah menunjukkan dukungan moril kepada saudara kita di Palestina. Umat muslim di dunia sudah mengetahui, apa yang dilakukan Trump adalah penyesatan," tegasnya.
Koordinator lapangan, Syawaluddin menyampaikan, dunia international harus mengetahui, umat Islam di Aceh Barat mendukung dan bersama muslim Palestina, menolak dan mengecam klaim Donald Trump, terhadap Yerussalem Ibu Kota Israel.
"Semua umat islam kita harap memboikot semua produk Amerika Serikat. Kita juga mendesak dihentikan pembantaian yang terjadi di Palestina, serta membuka gerbang di wilayah Gaza yang selama ini menjadi penjara," tuturnya.
Pukul 15.40 WIB, peserta aksi jeda sesaat dan melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Baitul Makmur Meulaboh, kemudian melanjutkan aksi konvoi long march aksi solidaritas dukung Palestina melintasi Jalan Imam Bonjol tujuan Jalan Nasional.
Di lintasan rute kovoi, terdapat satu unit restoran Kentucky Fried Chicken (KFC), di Jalan Manek Roe, terlihat dijaga aparat gabungan Polisi dan TNI, untuk mencegah munculnya aksi yang tidak diharapkan di rumah makan disebut-sebut bisnis Amerika itu.
Sebelumnya Presiden Donald Trump, pada Rabu (6/12) waktu Washington, tiba-tiba membalikkan kebijakan yang telah dianut Amerika Serikat selama berpuluh-puluh tahun, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Terhadap klaim sepihak itu, Pemerintah Indonesia juga tidak sepakat dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menegaskan, bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak akan surut, bahkan akan meningkat.
Hal itu disampaikan kepala negara saat berpidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Rabu (13/12). Bukan hanya dalam bentuk dukungan politik, namun Indonesia akan tingkatkan dukungan kepada perekonomian Palestina.
Pewarta: Anwar
COPYRIGHT © ANTARA 2025
