Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pengungsi korban banjir di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, membutuhkan kelambu dan selimut guna menghindari penyakit dari nyamuk.
"Kami butuh kelambu dan selimut. Saat ini, banyak nyamuk dan kami khawatir terserang penyakit akibat nyamuk pascabanjir," kata Indra Sakti, korban banjir warga Desa Sumber Baru, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Indra menyebutkan sebagian warga korban banjir masih bertahan di pengungsian. Mereka mengungsi di masjid setempat karena belum dapat kembali akibat material banjir masih menimbun pemukiman.
Ia menyebutkan hampir setengah pemukiman penduduk di Desa Sumber Makmur terdampak parah di antaranya ada yang hilang terseret arus banjir yang terjadi pada akhir November 2025.
"Sebagian warga yang rumah terdampak parah masih di pengungsian. Saat ini, pengungsi dari Desa Sumber Makmur membutuhkan bantuan. Bantuan yang kami terima masih minim," kata Indra Sakti.
Sedangkan warga yang rumahnya tidak terdampak parah, kata dia, mereka sudah kembali setelah membersihkan tempat tinggal dari material banjir. Akan tetapi, mereka yang sudah kembali kondisi membutuhkan kebutuhan pokok.
"Saat ini, aktivitas ekonomi masyarakat juga belum pulih. Perkebunan yang menjadi mata pencaharian masyarakat masih tergenang banjir. Masyarakat di sini harus memulai dari nol," kata Indra Sakti.
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan wilayah terdampak parah bencana banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2025. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi korban banjir di Kabupaten Aceh Tamiang mencapai 150,5 ribu.
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025