Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk ekspor langsung hasil perikanan tangkap dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi.

"Kami mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melakukan ekspor perikanan dari PPN Idi di Aceh Timur. Jika ekspor dari PPN Ide terealisasi tentu berdampak pada perekonomian masyarakat," kata Kepala DKP Aceh Aliman di Banda Aceh, Jumat.

Menurut dia, ekspor dari PPN Idi tentu akan memperdekat jarak distribusi, sehingga kesegaran ikan tetap terjaga dan harga juga lebih murah, sehingga bisa bersaing di pasar luar negeri.

Baca juga: Ikan tongkol hasil tangkapan nelayan Aceh Timur capai 1.505 ton per bulan

Selama ini, kata dia, komoditas perikanan dari Aceh Timur, maupun Aceh secara umum diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain. Termasuk melalui bandara di luar daerah apabila menggunakan transportasi udara.

DKP mendorong pelaku usaha perikanan mengekspor langsung dari Aceh. Selain dari PPN Idi, ekspor juga bisa dilakukan di beberapa pelabuhan lainnya, kata Aliman.

"Seperti Pelabuhan Kreung Geukeueh, rencananya akan ada pelayaran langsung ke Penang, Malaysia. Dan ini menjadi peluang bagi pelaku usaha mengekspor produk perikanan dari Aceh ke negara tetangga tersebut," kata Aliman.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur menjajaki ekspor tuna sirip kuning langsung dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi yang berada di kabupaten tersebut.

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan ekspor langsung dari pelabuhan tersebut turut meningkatkan perekonomian masyarakat dari sektor perikanan dan kelautan.

"Kami terus mencari mitra atau investor agar ekspor tuna sirip kuning maupun jenis ikan lainnya bisa langsung PPN Idi. Ekspos langsung ini akan meningkatkan nilai jual perikanan di Kabupaten Aceh Timur," katanya.

Bupati mengatakan Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi perikanan tangkap, seperti tuna sirip kuning menjanjikan. Potensi tersebut harus digarap dengan maksimal guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sedangkan PPN Idi, kata dia, merupakan pelabuhan terbesar nomor dua di Provinsi Aceh setelah Lampulo, Banda Aceh. Pelabuhan tersebut memenuhi syarat untuk ekspor langsung.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga mengupayakan infrastruktur pendukung seperti tempat penyimpanan atau gudang pendingin guna menjaga kualitas ikan. 

"Kami juga mengundang investor agar ada pabrik-pabrik pengolahan seperti minyak makan dan pengalengan ikan. Ikan-ikan kualitas bagus dikalengkan untuk diekspor. Semua proses perizinan kami bantu," kata Iskandar Usman Al-Farlaky.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPN Idi Ermansyah mengatakan ikan tuna sirip kuning hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di pelabuhan tersebut pada 2024 mencapai 147 ribu ton.

"Ini data tuna yang hanya di daratkan di PPN Idi, tidak termasuk dari pelabuhan-pelabuhan kecil lainnya di Kabupaten Aceh Timur. Kalau termasuk, jumlahnya lebih banyak," kata Ermansyah.

Baca juga: Produksi ikan tangkapan di Aceh Timur capai 9.408 ton pada 2024



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025