Banda Aceh (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh beserta jajaran kepolisian resor (polres) menindak sebanyak 62 preman pada 33 kasus premanisme dalam Operasi Pekat Seulawah 2025 di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto di Banda Aceh, Kamis, mengatakan kasus premanisme yang ditindak tersebut di antaranya pungutan liar, parkir liar, balap liar, tawuran, pengancaman, dan lainnya.

"Ada sebanyak 33 kasus premanisme dengan 62 pelaku yang ditangani selama Operasi Pekat Seulawah 2025. Operasi tersebut berlangsung sejak 1 Mei 2025," kata Joko Krisdiyanto.

Selain penindakan, kata dia, Polda Aceh dan jajaran juga melaksanakan sebanyak 2.222 kegiatan preemtif dalam operasi pekat tersebu. Preemtif adalah tindakan kepolisian mencegah terjadinya suara kejahatan.

Selain preemtif, kata Joko Krisdiyanto, Polda Aceh dan jajaran juga melaksanakan kegiatan preventif sebanyak 1.655 kali. Preventif merupakan tindakan kepolisian untuk mencegah suatu peristiwa dengan tujuan mengurangi risiko atau kerugian.

"Seluruh kegiatan dalam Operasi Pekat Seulawah 2025 tersebut bertujuan memberikan perlindungan serta menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di Provinsi Aceh," kata Joko Krisdiyanto.

Perwira menengah Polda Aceh itu menyebutkan kepolisian tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Akan tetapi, Polda Aceh juga menjadi mitra pemerintah dalam mengawal berbagai program bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat, seperti program ketahanan pangan.

"Keamanan dan ketahanan pangan adalah dua hal berkaitan. Tanpa situasi yang kondusif, sulit bagi sektor pertanian, perikanan, dan distribusi pangan untuk tumbuh secara optimal," kata Joko Krisdiyanto.

Oleh karena itu, kata dia, Polda Aceh dan jajaran juga berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sebagai bentuk dukungan, Polda Aceh dan jajaran memanfaatkan lahan tidur menanam jagung.

"Penanaman jagung bertujuan membangun lumbung pangan sebagai antisipasi terhadap krisis pangan. Program ini melibatkan kolaborasi berbagai instansi dengan Polri sebagai penggerak utama," kata Joko Krisdiyanto.

Baca juga: Polres Aceh Barat bongkar portal jalan berantas pungli dan premanisme di desa



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025