Banda Aceh (ANTARA) - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ruman Aceh melatih kalangan anak putus sekolah di provinsi ujung barat Indonesia tersebut menjadi wirausaha dengan harapan dapat membantu perekonomian keluarga.
Pendiri PKBM Ruman Aceh Ahmad Arif di Banda Aceh, Rabu, mengatakan pelatihan wirausaha tersebut menjadi bekal mereka agar mandiri secara ekonomi, sehingga mereka tidak tergantung dan dapat membantu perekonomian orang tua.
"Saat ini, kami menampung 672 anak putus sekolah. Selain memberikan pendidikan akademik, mereka juga dilatih menjadi wirausaha, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan orang tua," katanya.
Adapun pelatihan wirausaha yang diberikan di antaranya pembuatan mi serta pemasarannya. Selain itu, juga ada pelatihan membuat kerajinan tangan yang dapat dipasarkan kepada pelancong.
"Materi pelatihan kami berikan adalah yang bahan bakunya mudah didapat. Seperti, kerajinan tangan, bisa menggunakan bahan dari kain bekas maupun barang-barang lainnya yang tidak digunakan lagi," katanya.
Ahmad Arif mengatakan saat ini ada sebanyak 672 anak putus sekolah mengikuti pendidikan nonformal di PKBM Ruman Aceh. Mereka mengikuti pendidikan baik Paket A, Paket B, maupun Paket C.
Mereka tidak hanya belajar mata pelajaran, tetapi juga membangun karakter individu, termasuk mendidik mereka mandiri seperti menjadi wirausaha serta hal-hal positif lainnya.
Ahmad Arif menyebutkan pendidikan nonformal yang dilaksanakan PKBM Ruman Aceh berlangsung sejak tahun ajaran 2018/2019. Hingga kini, PKBM Ruman Aceh menghasilkan lulusan sebanyak 587 orang untuk semua jenjang.
"Kami terus berkomitmen membantu pendidikan masyarakat yang putus sekolah, sehingga mereka bisa mengikuti pendidikan nonformal dan mendapatkan ijazah yang bisa digunakan melanjutkan pendidikan. Serta mendidik mereka menjadi wirausaha," kata Ahmad Arif.
Baca juga: Ruman Aceh gratiskan pendidikan nonformal masyarakat putus sekolah
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025