Banda Aceh (ANTARA) - Salah seorang warga asal Gampong Uteun Geulinggang Kecamatan Dewantara, Aceh Utara Hasfiani alias Imam menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL). Pelaku sudah ditangkap.
"Kita masih mendalami kasus ini. Jasad korban ditemukan di kawasan kilometer (KM) 30 jalan KKA menuju Takengon," kata Kasi Humas Polres Lhokseumawe, Salman Alfarisi yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Korban diketahui berprofesi sebagai perawat dan juga bekerja menjadi agen mobil. Jasadnya ditemukan dalam karung di kawasan KM 30 Gunung Salak Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: Korem Lilawangsa komitmen perangi peredaran narkoba di Aceh, basmi oknum TNI yang terlibat
Dandenpomal Lanal Lhokseumawe, Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu membenarkan bahwa oknum anggota TNI AL berinisial DI saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dari kasus pembunuhan warga Aceh Utara tersebut.
"Memang benar, telah terjadi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh oknum anggota Lanal Lhokseumawe atas nama Kld (kelasi dua) DI," kata Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu dalam jumpa pers, di Lhokseumawe.
Saat ini, kata dia, terduga tersangka telah ditahan oleh Pomal, dan Dalam hal ini masih proses penyelidikan dan penyidikan masih dilakukan terus oleh polisi militer Angkatan Laut.
Sejauh ini, motif sementara penembakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa warga Aceh Utara tersebut, diduga karena yang bersangkutan ingin menguasai mobil dari korban.
Baca juga: Lanal Lhokseumawe tegaskan transparansi proses hukum kasus oknum TNI AL tembak warga
Kemudian, terkait kronologi pastinya insiden itu belum dapat dijelaskan karena masih dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka.
"Penyelidikan sementara, motifnya hanya untuk menguasai mobil itu, tidak ada penculikan tidak ada. Secara spontan hanya untuk memiliki kendaraan itu," demikian Mayor Laut (PM) Anggiat Napitupulu.
Baca juga: Kodam Iskandar Muda dalami oknum tentara diduga keroyok warga di Banda Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025