Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan sebagai upaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat di daerahnya.

“Pembentukan satgas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Aceh Barat,” kata Bupati Aceh Barat Tarmizi di Aceh Barat, Jumat

Menurutnya, bahwa tim yang dibentuk tidak hanya berasal dari internal pemerintah, tetapi juga melibatkan organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi masyarakat (Ormas).

Pembentukan satgas tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 156 Tahun 2025 tentang Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan. 

"Kesehatan adalah layanan dasar yang harus diberikan kepada masyarakat. Ini harus menjadi perhatian serius karena merupakan prioritas utama, selain pendidikan dan ekonomi," kata Tarmizi menambahkan.

Selain peningkatan layanan kuratif, Tarmizi juga mendorong langkah-langkah pencegahan (preventif) sebagai upaya menekan angka penyakit di masyarakat dan Memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit. 

Baca: Pemkab Aceh Barat siapkan perencanaan pembangunan rumah singgah

Ia berharap setiap keputusan dalam sistem kesehatan diambil secara objektif dan profesional agar mutu layanan kesehatan di Aceh Barat semakin baik di masa depan.

Tarmizi juga menyoroti bahwa masyarakat saat ini masih sering memilih rujukan ke luar daerah karena pelayanan kesehatan di Aceh Barat belum optimal. 

Oleh karena itu, ia meminta seluruh elemen di rumah sakit, mulai dari dokter, manajemen, dewan pengawas, hingga tenaga kontrak, untuk bekerja sama sebagai satu keluarga besar demi memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.

Ketua Komisi D DPRK Aceh Barat, Tgk Bakhtiar, menekankan pentingnya mencari akar masalah dalam membenahi sistem kesehatan. 

Menurutnya, salah satu solusi utama adalah meningkatkan manajemen di tingkat puskesmas agar tidak semua pasien langsung dirujuk ke rumah sakit kabupaten.

"Pastikan kondisi pasien terlebih dahulu. Jika bisa ditangani di puskesmas, maka jangan buru-buru dirujuk," kata Tgk Bachtiar.

Baca: RSUD Cut Nyak Dhien bangun ruang rawat baru Rp10 miliar tahun ini
 



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025