Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengimbau nelayan mewaspadai gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan Aceh hingga 16 Maret mendatang.
Prakirawan BMKG Aceh Khairul Akbar di Banda Aceh, Selasa, mengatakan gelombang tinggi 2,5 meter tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan.
“Berisiko terhadap perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter,” katanya.
Khairul menyebutkan gelombang tinggi 1.25-2,5 meter yang diikuti angin hingga 22 knot diprediksi terjadi di perairan Aceh Besar-Meulaboh, perairan selatan Simeulue, perairan Aceh Barat Daya-Simeulue, perairan Sabang-Banda Aceh, dan perairan Aceh Singkil-Pulo Banyak.
“Angin umumnya bergerak dari Timur Laut-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 02-22 knot,” katanya.
Baca: BMKG sebut sebagian wilayah Aceh sudah memasuki periode musim kemarau pertama
Dia menjelaskan, tinggi gelombang di perairan Aceh ini dipengaruhi adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Indonesia Bagian Barat serta anomali suhu muka laut yang hangat di Perairan Barat, Utara dan Timur Aceh.
“Beberapa kondisi tersebut dapat berpotensi terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut di beberapa wilayah Perairan Aceh,” katanya.
Tidak hanya nelayan, Khairul menyampaikan gelombang tinggi ini juga dapat membahayakan pelayaran kapal tongkang.
“Dapat berisiko bagi keselamatan kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” katanya.
Baca: Waspada, tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Sabang hingga Simeulue
Pewarta: Nurul HasanahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025