Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan petani tembakau di Provinsi Aceh mendukung rencana investor membangun pabrik rokok di provinsi ujung barat Indonesia tersebut karena dapat menampung tembakau yang dihasilkan.

Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Aceh Besar Amiruddin di Aceh Besar, Rabu, mengatakan selama ini tembakau yang dihasilkan petani tidak terserap seluruh di pasaran. Sebab, industri rokok di Aceh masih terbatas.

"Tidak semua tembakau petani dapat terjual karena masih sedikitnya pabrik rokok di Aceh. Karena itu, kami mendukung rencana investor membangun pabrik rokok di Aceh," kata Amiruddin menyebutkan.

Baca juga: Gubernur harap investor percepat pembangunan pabrik rokok di Aceh

Menurut dia, keberadaan pabrik rokok tersebut tentu akan menyerap tembakau petani. Begitu juga tenaga kerja, tentu akan banyak terserap, sehingga membantu beban pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran.

"Kami berharap rencana pembangunan pabrik rokok tersebut terealisasi. Petani, khusus di Kabupaten Aceh Besar, siap memasok tembakau untuk pabrik rokok tersebut berapa pun kebutuhannya," kata Amiruddin.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengharapkan investor yang berencana mendirikan pabrik rokok di Kabupaten Aceh Utara untuk segera memulai pembangunannya.

"Sekarang langsung bergerak, memulai pembangunan pabrik rokok," kata Muzakir Manaf saat meninjau lokasi pembangunan pabrik rokok bersama investor di kawasan jalan elak, Gampong Paya Gaboh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Menurut Gubernur, dengan adanya pabrik rokok tersebut, maka dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendukung upaya Pemerintah Aceh dalam mengurangi pengangguran di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Jika investor tersebut tertarik dengan lokasi, maka kami harap agar segera membangun pabrik rokok. Kehadiran pabrik tersebut tentu membuka peluang kerja bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," kata Muzakir Manaf.

Baca juga: Bea Cukai Banda Aceh gagalkan peredaran 524 ribu batang rokok ilegal



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025