Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar menyatakan pemasaran hewan ternak di Pasar Hewan Sibreh meningkatkan menjelang tradisi meugang dan Ramadhan 1446 Hijriah.

"Ada peningkatan pemasaran hewan ternak menjelang tradisi meugang dan bulan puasa Ramadhan di Pasar Hewan Sibreh," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Uzir di Aceh Besar, Rabu.

Meugang merupakan tradisi penyembelihan hewan ternak menjelang hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha atau dikenal lebaran haji maupun hari raya kurban. Meugang juga dirayakan menjelang bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Sabtu jadi puncak kedatangan penumpang di Bandara SIM

Pasar Hewan Sibreh merupakan pusat jual beli hewan ternak terbesar di Kabupaten Aceh Besar. Pasar hewan ini hanya dibuka pada Rabu setiap pekannya. Hewan ternak yang dipasarkan didominasi sapi, ada juga kerbau, kambing, dan domba.

Hewan ternak yang diperdagangkan di Pasar Hewan Sibreh tidak hanya dari Kabupaten Aceh Besar, tetapi juga dari kabupaten kota lainnya di Provinsi Aceh di antaranya dari Kabupaten Pidie, Aceh Jaya, dan Kabupaten Pidie Jaya.

Uzir mengatakan hewan ternak yang dipasarkan di pasar hewan tersebut menjelang tradisi meugang dan Ramadhan seperti sekarang ini berkisar 500 hingga 600-an ekor. Sedangkan pada hari biasa hanya di kisaran 300 hingga 350-an ekor.

"Kami memperkirakan hari ini puncak peningkatan pemasaran hewan ternak menjelang tradisi meugang dan Ramadhan tahun ini. Pada pekan depan, jumlah hewan ternak yang dipasarkan kembali turun dan normal seperti sebelumnya," kata Uzir.

Terkait dengan harga hewan ternak, Uzir mengatakan hal itu tergantung mekanisme pasar, antara penjual dan pembeli. Pihaknya tidak pernah menetapkan harga per ekornya.

"Biasanya, menjelang tradisi meugang dan bulan puasa, harga per ekornya naik di kisaran lima persen dari hari biasa. Harga yang kami catat, termurah di kisaran Rp6,5 jutaan dan termahal mencapai Rp45 jutaan," kata menyebutkan.

Ia menambahkan setiap hewan ternak yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Sibreh harus yang sehat dan sudah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit hewan ternak, seperti penyakit mulut dan kuku

"Di pasar ini juga ada tim kesehatan hewan. Mereka melakukan pemeriksaan ketat untuk mencegah penularan penyakit. Biasanya, hewan ternak yang dibawa ke pasar ini sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas wilayah asal," kata Uzir.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat pastikan daging untuk tradisi Meugang Idul Adha layak konsumsi



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025