Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pesan khusus kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf - Fadhlullah (Mualem - Dek Fadh) untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di tanah rencong.

"Saya hanya pesan satu saja, saya mohon kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, mari kita jaga betul stabilitas politik dan keamanan di Provinsi Aceh," kata Tito Karnavian, di Banda Aceh, Rabu.

Permintaan itu disampaikan Tito Karnavian dalam sambutannya usai melantik Mualem-Dek Fadh menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 pada sidang paripurna DPR Aceh, di Banda Aceh.

Baca juga: Dilantik Mendagri, Mualem-Dek Fadh resmi memimpin Aceh

Dirinya menegaskan bahwa sangat tidak mudah menjaga stabilitas politik dan keamanan. Apalagi, semua tahu kalau masyarakat Aceh sudah memiliki dan merasakan pengalaman pahit terkait hal itu. Belum lagi jika menimbulkan korban, maka penyelesaiannya tidak akan mudah.

"Aman, itu sama seperti kita merawat kesehatan, bukan datang begitu saja, tetapi harus dirawat dan dijaga. Kita tahu betapa mahalnya sehat kalau kita sudah sakit. Sama, betapa mahalnya aman kalau kita sudah merasakan pahitnya tidak aman," ujarnya.

Tito bersyukur kepada Allah SWT, karena telah lahirnya kesepakatan perdamaian yang dirindukan masyarakat Aceh berkat adanya mediasi beberapa pihak.

Baca juga: Mualem ingin hapus sistem barcode isi BBM di Aceh, ini alasannya

Beberapa pelaku sejarah perdamaian Aceh, lanjut dia, juga hadir dalam kegiatan pelantikan ini yakni ada Juha Christensen (fasilitator damai Aceh dari Finlandia).

Kemudian, mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla memiliki peran luar biasa untuk menghentikan semua pertumpahan darah bersama mantan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin. Serta ada juga Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

Selanjutnya, orang yang dilantik hari ini sebagai Gubernur Aceh yakni Muzakir Manaf (eks Panglima GAM) juga merupakan salah satu pelaku sejarah untuk perdamaian Aceh tersebut.

"Beliau-beliau ini adalah pelaku sejarah yang melahirkan rasa aman, damai dan terjadinya stabilitas politik. Sehingga, keamanan itu terbentuk dan terjamin sampai hari ini di bumi Aceh," katanya.

Tito melihat, perdamaian Aceh ini telah menjadi penting bagi Aceh. Karena menurutnya, modal terpenting bagi Aceh bukan sumber daya alam hebat atau sumber daya manusia yang baik, melainkan stabilitas politik dan keamanan.

"Karena tanpa itu, apapun inovasi, keinginan, visi-misi memajukan rakyat tidak pernah terbentuk, karena pembangunan tidak jalan. Itu pesan saya yang paling penting," demikian Tito Karnavian.

Baca juga: Berderet tokoh penting hadiri pelantikan Mualem-Dek Fadh, dari menteri hingga Dubes dan tokoh perdamaian Aceh



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025