Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Peternakan (Disnak) Aceh menyatakan sebanyak 2.556 hewan ternak khususnya sapi di Aceh telah dinyatakan sembuh atau terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dari total yang terjangkit sebelumnya mencapai 2.646 ekor.

"Sejauh ini sudah ada 2.556 ekor yang sembuh, selain itu juga ada ternak yang mati 34 ekor dan juga harus dipotong paksa 19 ekor," kata Kepala Disnak Aceh, Zalsufran, di Banda Aceh, Jumat.

Artinya, kata dia, dari total 2.556 ternak sembuh tersebut, maka yang masih terkena PMK tinggal 37 ekor lagi, dan proses penyembuhan masih terus dilakukan.

Sebelumnya, adapun ternak yang terpapar PMK yakni tersebar di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 1.132 ekor, Aceh Utara 437, Bireuen 63, Bener Meriah 11, Aceh Tamiang 15, Aceh Barat 11, Aceh Selatan 8, Kota Langsa 467, dan Kota Lhokseumawe 502 kasus.

Dari jumlah kasus di masing-masing daerah tersebut, yang masih sakit hanya tersisa di Langsa 25 ekor, Aceh Barat 11 ekor, dan terakhir di Aceh Selatan tinggal satu ekor.

Baca: Alhamdulillah, 2.280 sapi di Aceh sembuh dari PMK 

Zalsufran menegaskan, penyembuhan ternak dari PMK di Aceh ini berjalan baik karena tim di kabupaten/kota melakukan upaya biosecurity dengan baik serta pengobatannya.

"Untuk pengobatannya sendiri dilakukan melalui penyediaan obat-obatan dan juga dilakukan tradisional oleh para peternak," ujarnya.

Dirinya menyampaikan, selama mewabahnya kembali virus PMK ini, pihaknya telah melakukan langkah pencegahan berupa vaksinasi pada ternak yang masih sehat, sehingga kasusnya tidak bertambah.

"Untuk vaksinasi sendiri sudah kita laksanakan, dari total 1.000 dosis yang dialokasikan, semuanya telah direalisasikan dan terus berjalan," demikian Zalsufran.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh  juga memperketat kawasan perbatasan Aceh-Sumatera Utara sebagai salah satu upaya mencegah lalulintas ternak yang terkena penyakit PMK tersebut.

Di mana, pada pos cek poin di perbatasan, petugas memantau lalu lintas dan melakukan sejumlah rangkaian pemeriksaan kesehatan hewan serta dokumen pendukung lainnya. Sehingga, ternak yang masuk ke Aceh benar-benar sehat dan bebas PMK.

Baca: Pj Gubernur: Peternak harus proaktif pantau kesehatan dan lapor kasus PMK



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025