Aceh Timur (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur mencatat seluas 77 hektare tanaman padi di sejumlah kecamatan di kabupaten itu terancam puso atau gagal panen akibat banjir.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar di Aceh Timur, Kamis, mengatakan tanaman padi terancam puso tersebut terjadi dalam periode sejak 9 hingga 21 Januari 2025.

"Tanaman padi tersebut terancam puso akibat bencana banjir yang terjadi karena tingginya intensitas hujan, sehingga menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Timur meluap," kata Erwin Atlizar.

Dia mengatakan rata-rata tanaman padi yang mengalami terancam puso atau gagal panen di antaranya tanaman padi belum berbuah dan baru siap tanam dengan usia lima hingga 15 hari, sehingga batang padi membusuk. 

Baca: Siaga darurat kekeringan Aceh Besar, 538 hektare sawah di Aceh Besar terancam puso

Sementara itu, Agus Kiswanto, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Peunaron, mengatakan tanaman padi di sejumlah titik di Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, mati dan gagal panen akibat terendam banjir selama berhari-hari.

"Beberapa hektare tanaman padi mati akibat terendam banjir berhari-hari. Padahal, penanaman telah dilakukan sejak sebulan lalu. Harapan petani untuk panen benar-benar pupus," katanya.

Agus Kiswanto menyebutkan lokasi tanaman padi puso dan mati itu berada di Desa Alur Pinang dengan luas enam hektare dan di Desa Bukit Tiga seluas empat hektare. Banjir yang merendam tanaman padi di dua desa ini surut total sejak Minggu (19/1). 

"Sekarang, banjir yang melanda sawah masyarakat sudah surut. Jika tidak lagi hujan, maka jalan menuju sawah sudah bisa dilalui semuanya dan masyarakat bisa kembali menggarap sawah mereka," kata Agus Kiswanto.

Baca: Aceh Besar targetkan luas tanam musimrendeng seluas 25.692 hektare
 



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025