"Pertemuan ini merupakan studi banding perwakilan daerah otonom muslim Mindanao untuk mempelajari capaian dan masalah dihadapi Aceh sebagai daerah kekhususan dan keistimewaan di Indonesia," kata Kabag Humas dan Kerjasama Lembaga Wali Nanggroe Aceh M Nasir Syamaun, di Aceh Besar, Sabtu.
Adapun 31 perwakilan Bangsa Moro yang menemui Wali Nanggroe Aceh yakni dari anggota parlemen bangsa Moro, dan pimpinan organisasi dari setiap wilayah di Mindanao.
Baca juga: Parlemen Moro belajar proses transisi perdamaian ke Aceh, begini penjelasannya
Kedatangan delegasi Bangsa Moro ke Meuligoe Wali Nanggroe Aceh tersebut disambut langsung oleh Tgk Malik Mahmud bersama staf khusus Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), DR M Raviq, Rustam Effendi serta Tuha Peut Wali Nanggroe Sulaiman Abda.
Pemimpin delegasi yang juga utusan Parlemen Bangsa Moro Aida Macalimpas Silongan menyatakan bahwa banyak kesamaan antara bangsa mereka dengan Aceh, baik dari sisi alam hingga sejarah perjuangan. Hanya saja, Aceh lebih maju dari segi pembangunan.
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025