Subulussalam (ANTARA Aceh) - Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, mengatakan program pola asuh anak dapat menekan  terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Kita sudah menggelar kegiatan pola asuh anak yang diikuti para ibu rumah tangga. Program ini bertujuan untuk menekan angka KDRT," kata Kepala Bidang Perlindungan Anak BP3AKB Kota Subulussalam Adnan Saleh di Subulussalam, Selasa.

Ia mengatakan kasus kekerasan terhadap anak seperti pelecehan seksual di Subulussalam beberapa tahun belakangan ini tergolong meningkat. Kondisi ini disebabkan kurangnya pengawasan dari orangtua terhadap pergaulan anak.

"Orang tua harus berperan, mereka harus tahu pergaulan anak, ke mana dan dengan siapa dia bergaul, ini patut menjadi perhatian serius para orang tua," ucap Adnan.

Ia mengatakan dari beberapa kasus yang sudah ditangani oleh BP3AKB Subulussalam melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), tercatat pelajar tingkat SLTP dan SMA cenderung lebih banyak mengalami kekerasan dibandingkan anak yang masih duduk di bangku SD.

Adnan mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para orang tua dan pelajar di Bumi Sada Kata dalam rangka meminimalisir terjadinya kasus kekerasan terhadap anak.

"Kegiatan pola asuh anak sudah pernah digelar, namun untuk penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar masuk program untuk tahun depan," pungkasnya.

Disebutkan, sebelumnya pada tahun 2015 program untuk penyuluhan sudah pernah diajukan untuk pelaksanaan tahun 2016. Namun belum dapat terwujud karena keterbatasan anggaran, sehingga usulan tersebut tidak diakomodir pada APBK 2016.

"Ini kendala yang kami hadapi, namun program ini akan kembali kita usulkan untuk tahun depan," tambahnya.

Jika didukung anggaran tahun depan, pihak berencana melakukan program penyuluhan kepada kaum ibu rumah tangga di masing-masing kecamatan dalam wilayah Pemerintah Kota Subulussalam minimal tiga kali sebulan.

"Serta penyuluhan kepada para pelajar SLTP hingga SMA yang ada di Subulussalam," katanya.

Ia mengatakan BP3AKB Kota Subulussalam juga sudah membangun rumah aman tempat penampungan korban kekerasan dan P2TP2A siap memberikan pembinaan, pendidikan dan bantuan hukum terhadap korban KDRT.



Pewarta: Pewarta : Sudirman

COPYRIGHT © ANTARA 2025