Takengon (ANTARA) - Kisruh proyek pemeliharaan situs cagar budaya Loyang Mendale dan Ujung Karang di Kabupaten Aceh Tengah ditanggapi serius oleh Bupati Shabela Abubakar.

Shabela menyayangkan adanya postingan di media sosial oleh Kepala Balai Arkeologi (Balar) Medan Ketut Wiradnyana yang menurutnya menjadi penyebab kekisruhan dan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Sangat disayangkan berawal dari postingan Saudara Dr Ketut Wiradnyana MSi selaku Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara pada media sosial Facebook tertanggal 14 November 2021, yang menyampaikan keluhan lewat media sosial dengan bahasa yang kami rasa kurang etis, serta dinilai mengiring opini publik dan menjadi pemicu kesalahpahaman masyarakat," kata Shabela Abubakar, Rabu.

Menurutnya sejak awal Pemkab Aceh Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah menyampaikan perihal rencana proyek pemeliharaan situs cagar budaya tersebut kepada Ketut Wiradnyana.

Karena itu menurutnya ada terjadi miskomunikasi dalam pelaksanaan proyek tersebut.

"Padahal dari awal Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah sudah pernah menyampaikan secara langsung terkait rancangan kegiatan pekerjaan proyek penataan dua Situs Nasional Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang tersebut kepada Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara," tutur Shabela.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah Uswatuddin. Menurutnya rencana proyek pemeliharaan situs cagar budaya tersebut telah disampaikan sejak awal kepada Ketut Wiradnyana sebagai bentuk koordinasi antara pihak terkait.

"Jadi begini, per tanggal 21 Mei 2021 Pak Ketut mengundang saya untuk seminar di Hotel Parkside (Takengon), jadi di situ kita paparkan, kita tunjukkan rancangannya seperti ini, untuk pemeliharaan Ceruk Mendale dan Ujung Karang, bahkan Pak Ketut di situ memberikan apresiasi, dan waktu itu tidak ada kelanjutan, artinya jangan begini jangan begitu, itu tidak ada. Jadi kalau pertanyaannya apakah ada koordinasi, saya menganggap sewaktu seminar itu lah kurang lebih," kata Uswatuddin.

Kisruh proyek pemeliharaan situs cagar budaya ini menjadi ramai diperbincangkan oleh masyarakat setempat sejak adanya postingan di media sosial oleh akun fb Ketut Wiradnyana yang menyatakan proyek tersebut telah merusak situs cagar budaya Loyang Mendale.

Ketut juga menyampaikan tidak ada koordinasi yang dilakukan dengan pihaknya atas pelaksanaan proyek tersebut.

Merespon hal ini Bupati Shabela Abubakar akhirnya mendatangi langsung Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Jakarta untuk berkonsultasi dan mengevaluasi pengerjaan proyek tersebut.

Dalam hal ini pengerjaan proyek tersebut juga telah dihentikan sementara guna dilakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait.



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025