Lhoksukon (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lhokseumawe – Aceh Utara mendesak Bupati Kabupaten Aceh Utara H. Muhammad Thaib segera mengeluarkan kebijakan terkaid rute bus sekolah di daerah itu.

"Selama ini armada bus sekolah milik Pemkab Aceh Utara sering hilir- mudik di kawasan Kota Lhokseumawe," kata Ketua Cabang HMI Lhokseumawe- Aceh Utara Muhammad Atar dalam siaran persnya di Lhokseumawe, Jumat.

Sehingga, jelas Muhammad Atar, banyak palajar di kecamatan- kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara harus berjalan kaki menuju ke sekolah yang berjarak belasan kilometer.

Pihaknya selama ini menerima banyak keluhan dari masyarakat di berapa kecamatan terkait fasilitas bus sekolah tersebut.

Dan setelah dilakukan kajian beberapa waktu HMI menilai sudah saatnya Bupati mengeluarkan kebijakan penataan rute bus sekolah agar pelajar di kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara bisa mendapatkan fasilitas bus sekolah.

Mengingat tahun ajaran baru akan mulai berjalan pada Juli mendatang, maka diharapkan Bupati Aceh Utara segera mengeluarkan kebijakan.

"Selama ini armada bus sekolah Aceh Utara belum tersentuh pelajar di kawasan kecamatan, khusus nya kecamatan perdalaman," sebutnya.

Menurutnya desakan ini bersifat urgen, mengingat pelajar di kecamatan sangat membutuhkan transportasi, jadi diharapkan tahun ajaran baru 2020 pelajar di kecamatan sudah bisa menikmati layanan bus sekolah.

Selama ini, tambah Muhammad Atar, siswa banyak yang berjalan kaki dan ada juga yang mengunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke sekolah, meski siswa itu masih usia di bawah umur.

"Dengan adanya bus sekolah di setiap kecamatan, maka dapat meminimalisir biaya kebutuhan palajar, misalnya untuk biaya mengisi bensin, yang seharusnya dapat dialihkan untuk membeli buku dan keperluan penunjang pendidikan lainnya, kata Muhammad Atar pula.

Pihaknya berharap agar Bupati Aceh Utara dapat melihat ini secara serius selaku pengambil kebijakan di kabupeten.

"Kami rasa kalau ada kemauan Bupati, ini akan berjalan dan masyarakat akan sangat membantu," bebernya.

Lanjutnya, skema satu kecamatan satu bus adalah jawaban dalam pemerataan transportasi untuk pelajar di lingkup Kabupaten Aceh Utara.

"Kita berharap bus tidak lagi menumpuk di satu wilayah saja namun merata di suluruh wilayah Aceh Utara," desaknya.

Masyarakat di kecamatan sangat sulit mendapatkan kendaraan umum, khususnya pelajar dan mahasiswa, sehingga dengan adanya bus sekolah di kecamatan akan sangat membantu.

Bukan tidak mungkin jika ini berjalan akan menjadikan sistem transportasi yang terintegrasi sehingga keluhan terkait transportasi di masa yang akan datang tidak lagi ditemui.

"Jangan ada lagi alasan karena tidak ada kendaraan menghambat siswa untuk belajar, bukan kah misi Bupati meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka Cek Mad (Sapaan akrab Bupati) harus menyiapkan infrastruktur pendukung, salah satunya bus sekolah," pungkas Muhammad Atar.
 

Pewarta: Zubir
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025