Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh memprakirakan sejumlah wilayah di Aceh berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat sampai dua hari ke depan Sabtu, 27 Desember 2025.
"Wilayah Aceh berpotensi hujan
sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang, dipicu monsun asia dan karakteristik lokal," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Nasrol Adil, di Banda Aceh, Kamis.
Nasrol menyampaikan, berdasarkan prediksi BMKG, akumulasi hujan di Aceh terjadi per tiga tiga jam pada 25-26 Desember 2025 diantaranya.
Potensi hujan ringan - sedang terjadi di sebagian wilayah Aceh bagian utara dan pesisir Aceh bagian barat daya hingga selatan pagi hari, yakni Kabupaten Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Timur.
Kemudian siang sampai sore hari di bagian tengah dan pesisir Aceh bagian barat hingga selatan berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat, yaitu Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Timur.
Lalu malam hari, potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di wilayah Aceh bagian tengah dan tenggara yaitu Kabupaten Aceh Tengah. Sedangkan potensi hujan ringan - sedang di bagian utara, tengah, dan pesisir barat selatan Aceh seperti Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Dini hari, potensi hujan ringan sedang terjadi di sebagian wilayah Aceh bagian utara dan pesisir timur Aceh, yakni Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
"Potensi hujan ringan - sedang terjadi cukup merata di seluruh wilayah Aceh," ujarnya.
Sedangkan pada Sabtu, 27 Desember 2025, BMKG memprakirakan Aceh masih dilanda hujan ringan hingga lebat, yaitu di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue.
Kemudian, Kota Subulussalam, Langsa, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bireuen, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
Nasrol menjelaskan, potensi hujan tersebut karena adanya daerah belokan angin dan konvergensi yang memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh.
Selain itu, suhu muka laut yang hangat di pesisir barat Aceh dapat meningkatkan penambahan massa uap air. "Beberapa kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Aceh," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Nasrol mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor,
angin kencang, dan lainnya akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terus-menerus maupun durasi lama.
"Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik rintik di daerah pegunungan maka masyarakat di sarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai," demikian Nasrol Adil.
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025