Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor pada empat gampong (desa) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi keluarga di sini, kepada semuanya diberikan ketabahan dan keikhlasan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM, Kementerian HAM RI, Ratih Ekarini Savitri saat menyerahkan bantuan, di Pidie Jaya, Rabu.

Bantuan tersebut diserahkan untuk Gampong Alue Keutapang, Babah Krueng, Pulo Kecamatan Bandar Dua, kemudian Gampong Geunteng Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.

Adapun bantuan yang didistribusikan itu berupa 1.000 paket makanan dan susu untuk anak-anak, selimut 150 lembar, beras 10 sak, air mineral 50 dus dan skop 15 unit.

Ratih mengatakan, bantuan ini merupakan donasi dari para pegawai Kementerian HAM yang dikumpulkan secara sukarela, baik di pusat maupun kantor wilayah.

Ia menyebutkan, bantuan Kementerian HAM ini tidak hanya di Aceh, tetapi juga diberikan untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat dan Sumatera Utara, dan jumlah dan jenis yang sama.

"Bantuan ini juga diberikan untuk masyarakat tiga desa di Sumbar, dua desa di Sumut, semua ada sembilan titik. Hanya saja, penyaluran pertama hari ini di Aceh. Kalau bentuk bantuannya sama, karena ini yang dibutuhkan," ujarnya.

Baca: BNPB beri bantuan Rp600 ribu per keluarga korban banjir di Aceh Timur

Dirinya menegaskan, bantuan bencana oleh Kementerian HAM ini terus berlanjut hingga proses pemulihan nantinya. Karena memang kondisi masyarakat terdampak cukup memprihatinkan dan memang perlu dibantu secara bersama-sama.

"Jujur, saya sedih melihat kondisi ini, semoga semuanya cepat pulih segera. Kita berharap masyarakat benar-benar tabah menghadapi ujian ini, dan tetap selalu semangat. Kementerian HAM ingin menjadi bagian dari pemulihan," kata Ratih Ekarini.

Dalam kesempatan ini, Keuchik (kepala desa) Alue Keutapang, Kafrawi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian HAM yang telah melihat dan menyerahkan bantuan untuk masyarakatnya yang tertimpa musibah ini.

"Terima kasih, saya selaku kepala desa juga mengharapkan agar bantuannya tidak berhenti sampai disini saja, melainkan terus berlanjut hingga proses pemulihan," katanya.

Ia menyebutkan, di desa Alue Keutapang sendiri terdapat 190 dari 197 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana, dengan jumlah pengungsinya 395 jiwa. Untuk rumah yang terdampak sebanyak 136 unit, 79 diantaranya rusak berat.

Pengungsi, kata dia, sebagian sudah kembali ke rumah, tetapi masih banyak yang tetap menginap di mushala setempat sebagai titik pengungsian, karena memang rumah mereka belum bisa ditempati pasca banjir.

"Karena itu, kami sangat berharap adanya bantuan sampai pemulihan, seperti rumah layak huni. Desa kami rumah rusak berat 79 unit, kondisinya dipenuhi lumpur setinggi 1,5 meter , tidak bisa ditinggali lagi," demikian Kafrawi.

Baca: Kemensos salurkan bantuan lanjutan Rp9 miliar untuk Aceh



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025