BPOM Aceh luncurkan ATM pelayanan publik berbasis teknologi pertama di Indonesia

Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh meluncurkan Anjungan Tele-Yanblik Mandiri (ATM BPOM) pertama di Indonesia sebagai salah satu inovasi pelayanan publik berbasis teknologi, di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Langsa, Aceh.

"ATM BPOM ini adalah yang pertama di Indonesia. Dihadirkan sebagai komitmen BPOM dalam memberikan pelayanan prima dan mendukung percepatan proses perizinan usaha," kata Kepala BPOM Aceh Yudi Noviandi di Langsa, Senin.

Peluncuran inovasi ATM BPOM tersebut dilaksanakan setelah adanya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan MPP Kota Langsa. Lalu, diresmikan langsung oleh Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S Putra.

Yudi mengatakan, ATM BPOM ini menjadi terobosan layanan publik berbasis teknologi untuk memberikan kemudahan akses informasi dan konsultasi terkait obat, makanan, serta pengurusan izin edar produk, tanpa harus mendatangi kantor BPOM yang jaraknya cukup jauh dari Kota Langsa.

Baca: BPOM Aceh sebut kosmetik di klinik kecantikan relatif penuhi standar keamanan

Kehadiran ATM BPOM di MPP Langsa, lanjut dia, memberikan kemudahan pelayanan publik di era digital, sekaligus berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat.

“Kami berharap inovasi ini dapat mempermudah masyarakat dan pelaku usaha UMKM dalam mendapatkan informasi, menyampaikan pengaduan, serta melakukan konsultasi secara cepat, mudah, dan efisien,” ujar Yudi.

Sementara itu, Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana menyambut baik kehadiran ATM BPOM tersebut, layanan jarak jauh ini dinilai dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM, shingga, nantinya para pelaku usaha bisa langsung memperoleh layanan informasi dan perizinan BPOM tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke Banda Aceh.

“Kita harapkan ini menjadi langkah awal bagi pertumbuhan UMKM dan percepatan layanan publik di Kota Langsa,” demikian Jeffry Sentana.

Baca: BPOM dukung percepatan hiliriasi produk berbasis riset di Aceh