Blangpidie (ANTARA) - Petani di Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam gagal panen karena tanaman padi mereka mati mendadak setelah diserang penyakit misterius.

Keujruen Blang Desa Tangan-Tangan Cut, Darwis MS, di Blangpidie, Senin mengatakan serangan yang tiba-tiba ini menyebabkan tanaman padi menguning dan mengering lalu mati dalam waktu singkat.

"Gejala mulai tampak sejak sepekan terakhir. Tanaman yang sebelumnya tumbuh subur dan mulai mengeluarkan malai, tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda menguning, lalu daunnya kering, dan mati secara bertumpuk," kata Darwis MS.

Baca juga: Pemkab Aceh Tamiang telusuri penyebab matinya padi warga yang baru seminggu ditanam

Menurut Darwis, tanaman padi milik petani yang diserang hama misterius ini kini tengah berumur sekitar dua bulan dan mulai mengeluarkan malai atau butir padi.

"Awalnya cukup bagus, tapi dalam seminggu terakhir daunnya tiba-tiba kuning dan mengering, lalu mati bertumpuk-tumpuk. Bahkan ada lahan yang terkena hingga dua meter persegi,” ujarnya.

Menurutnya, fenomena ini menyebar cepat dan berdampak pada hampir seluruh lahan sawah petani di kawasan Keujruen Cut Meutuah. Tak hanya satu atau dua petak, namun hama tersebut sudah menyebar ke  15 hektar areal pertanian.

Baca: Pemkab Aceh Tamiang telusuri penyebab matinya padi warga yang baru seminggu ditanam

Darwis menduga penyebabnya bisa berupa hama jamur atau serangan penyakit tanaman seperti yang disebut masyarakat lokal Aceh dengan istilah "bana". 

Namun, hingga kini belum ada kepastian ilmiah terkait jenis penyakit tersebut. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena sebagian lahan sudah memasuki tahap kerusakan parah. 

"Jika tak segera ditangani, kemungkinan besar petani akan mengalami gagal panen dan kerugian ekonomi yang cukup besar," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sejahtera, Ali Basyah turut menyampaikan kekhawatirannya. Ia mengatakan hampir seluruh tanaman padi milik anggota kelompoknya terdampak oleh hama tersebut.

“Kami berharap Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya segera turun tangan. Jangan sampai petani dibiarkan sendiri menghadapi situasi ini. Kami butuh solusi secepatnya,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Abdya. Petani di kawasan Cut Meutuah hanya bisa menanti langkah konkret dari pemerintah guna menyelamatkan tanaman padi mereka dari kehancuran total.

Baca: Gubernur: Luas penanaman padi Aceh meningkat 7,89 persen



Pewarta: Suprian
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025