Dua calon haji Aceh Besar berusia hampir satu abad, termuda 18 tahun

Banda Aceh (ANTARA) - Kemenag Aceh Besar mencatat dua calon haji asal kabupaten tersebut hampir berusia satu abad yakni 96 tahun dan keduanya menjadi yang tertua asal yang berangkat ke tanah suci musim haji 1446 Hijriah ini.

“Syukur Alhamdulillah kedua jamaah tertua dari Aceh Besar dapat berangkat tahun ini. Meskipun mereka sudah lanjut usia namun semangatnya beribadah masih tinggi,” kata Kepala Kemenag Aceh Besar Saifuddin di Aceh Besar, Selasa.

Adapun kedua jamaah tersebut yaitu Hendon warga Desa Kayee Kunyet Kecamatan Blang Bintang, dan Nyak Cit asal Bueng Ceukok Kecamatan Ingin Jaya. Sedangkan jamaah haji termuda asal Aceh Besar berusia 18 tahun yakni, Muhammad Rizki, asal Desa Lamgeuriheu, Kecamatan Lhoong.

Saifuddin mengatakan, setelah dilakukan pengecekan kesehatan, keduanya dinyatakan istita’ah (mampu) untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 pada 29 Mei 2025.

Calon haji atas nama Hendon nantinya akan didampingi keluarganya, sedangkan Nyak Cit masih mampu berangkat seorang diri.

Baca: Asrama haji Aceh siap sambut jamaah, sediakan pelayanan terpadu

“Kita doakan semua jamaah dalam keadaan sehat walafiat dan dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Kemenag juga bakal memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah lanjut usia mulai dari manasik, embarkasi, Arab Saudi bahkan hingga pemulangan nantinya.

“Pelayanan ini sebagai wujud komitmen kita memberikan layanan prima kepada jamaah. Keluarga tidak perlu khawatir, karena ada petugas yang nantinya memantau aktivitas serta kondisi jamaah,” katanya.

Sebagai informasi, tahun ini Aceh Besar memberangkatkan 420 orang jamaah yang tergabung dalam kloter 5 dan 11. Kloter 5 terbang pada Kamis 22 Mei dan kloter 11 pada Kamis 29 Mei 2025.

Dalam kesempatan ini, dirinya meminta para jamaah haji untuk fokus persiapan dan menjaga kesehatan, serta sering berolahraga jelang keberangkatan.

"Haji merupakan ibadah yang sangat dahsyat, membutuhkan kemampuan fisik, finansial dan kesabaran. Karena itu, kita berharap kepada jamaah senantiasa menjaga kesehatan dan meluruskan niat," demikian Saifuddin.

Baca: Kemenag: Pemondokan jamaah haji Aceh di Misfalah selama di Makkah