Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pengrajin rotan di Banda Aceh menyiapkan 4.000-an keranjang parsel untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

"Kami menyiapkan 4.000-an keranjang parsel untuk kebutuhan lebaran nanti. Keranjang parsel tersebut kami produksi sejak sebelum Ramadhan atau bulan puasa," kata Kliwon, pengrajin keranjang parsel lebaran, di Banda Aceh, Senin.

Kliwon mengatakan keranjang parsel tersebut sebagian besarnya sudah selesai dibuat. Namun, hingga memasuki pekan kedua Ramadhan, pemesanan pembelian keranjang parsel tersebut belum begitu banyak.

Baca juga: Pemesanan keranjang parsel Lebaran di Banda Aceh meningkat

Keranjang parsel tersebut, kata dia, dibeli usaha-usaha parsel baik skala besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pembeli keranjang parsel tersebar di berbagai kabupaten kota di Provinsi Aceh.

"Biasanya keranjang parsel ini habis menjelang lebaran. Harga keranjang parsel berkisar Rp60 ribu hingga Rp150 ribu, tergantung model dan desainnya," kata Kliwon menyebutkan.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kata Kliwon, permintaan parsel untuk lebaran tahun ini belum menentu. Permintaan keranjang parsel lebaran tahun lalu tidak jauh beda dengan yang dipersiapkan saat ini.

"Saat ini, situasinya berbeda dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu, keranjang parsel yang terjual mencapai 4.000-an buah. Kini belum tentu, apakah dibeli semuanya atau tidak. Kami sebagai produsen, tetap memproduksi sesuai kebutuhan," katanya.

Menyangkut bahan baku, Kliwon mengatakan bahan untuk membuat keranjang parsel dari rotan. Bahan baku rotan didatangkan dari sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, di antaranya dari Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Besar.

"Keranjang parsel ini hanya kami produksi untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri. Sedangkan hari-hari biasa, kami memproduksi furnitur atau perabotan rumah tangga," kata Kliwon.

Baca juga: Dinkes Aceh Barat awasi penggunaan produk kadaluarsa pada parsel Lebaran



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025