Aceh Barat (ANTARA) - PT Pertamina Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyebutkan pihaknya menghormati pernyataan Gubernur Aceh Muzakir Manaf terkait pembelian BBM subsidi biosolar dan pertalite menggunakan barcode.
“Tujuan utama dalam program ini adalah agar BBM subsidi tepat sasaran sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, mencegah serta meminimalisir penyelewengan BBM subsidi,” kata Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam keterangan diterima ANTARA di Aceh Barat, Kamis.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mewacanakan penghapusan sistem barcode (QR code) pengisian bahan bakar minyak bersubsidi di seluruh SPBU di Aceh.
"PR hari ini adalah, semua SPBU yang ada di Aceh tidak istilah lagi ada barcode (saat isi BBM)," kata Muzakir Manaf.
Pernyataan itu disampaikan Muzakir Manaf dalam sambutan pertamanya usai dilantik menjadi Gubernur Aceh oleh Mendagri Tito Karnavian pada sidang paripurna istimewa DPR Aceh.
Muzakir Manaf menggarisbawahi, bahwa sesuai dengan sumpah jabatan yang dibacakan, mereka ingin mensejahterakan dan menyenangkan rakyat Aceh.
Karena itu, kebijakan awal yang ingin dilakukan adalah menghapus sistem barcode pengisian BBM.
Baca: Mualem ingin hapus sistem barcode isi BBM di Aceh, ini alasannya
Menurutnya, pengisian BBM dengan sistem barcode tersebut tidak memiliki manfaat sama sekali. Maka dari itu, dirinya telah mengambil kesimpulan segera menghapus peraturan barcode tersebut di SPBU yang ada di Aceh.
Menanggapi pernyataan tersebut, Susanto August Satria mengatakan pembelian BBM subsidi melalui barcode dalam program subsidi tepat merupakan program yang dijalankan secara nasional di Indonesia.
Dia menyebutkan pembelian BBM subsidi biosolar dan pertalite menggunakan barcode merupakan suatu mekanisme pencatatan elektronik agar Pertamina dapat melaporkan kepada pemerintah siapa pengguna BBM bersubsidi.
Susanto August Satria menambahkan, hingga saat ini di Aceh, jumlah kendaraan yang sudah terdaftar dalam program subsidi tepat sasaran BBM biosolar sejumlah 71.775 kendaraan sedangkan untuk pertalite sejumlah 150.413 kendaraan.
Program pembelian BBM subsidi melalui Barcode dalam Program Subsidi Tepat merupakan program yang dijalankan secara nasional di Indonesia.
“Tujuan utama dalam program ini adalah agar BBM Subsidi Tepat Sasaran sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, mencegah serta meminimalisir penyelewengan BBM subsidi,” katanya.
Hingga saat ini, pelaksanaan program ini di Provinsi Aceh berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala.
“Bahkan Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang terlebih dahulu menjalankan Program Subsidi Tepat BBM Pertalite,” demikian Susanto August Satria.
Baca: Benarkah sistem barcode untuk isi BBM dihentikan saat PON Aceh?
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025