Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan nelayan di Lhok Leupeung, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar mengharapkan kemudahan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, baik solar maupun pertalite.

Panglima Laot Lhok Leupeung Muhammad Hasan Is di Aceh Besar, Jumat, mengatakan selama ini nelayan di daerah tersebut kesulitan mendapatkan BBM subsidi. Padahal, BBM tersebut merupakan kebutuhan utama bagi nelayan mencari ikan di laut.

"Selama ini, nelayan di Lhok Leupung, khusus yang berada di Pelabuhan Pendaratan Ikan Lhok Seudu, kesulitan mendapatkan BBM subsidi seperti solar dan pertalite. Kesulitan ini sudah berulang kali kami sampai kepada pihak terkait," katanya.

Muhammad Hasan Is yang akrab disapa Ngoh Hasan mengatakan jumlah armada nelayan Lhok Leupung yang berada di Pelabuhan Pendaratan Ikan Lhok Seudu sebanyak 127 unit. Dari 127 unit tersebut hanya 23 unit yang sudah mengantongi rekomendasi untuk mendapatkan BBM subsidi.

"Lebih dari 100 unit perahu motor nelayan di sini belum mendapatkan rekomendasi untuk BBM subsidi. Kalau tidak ada BBM, mereka tidak melaut. Padahal, mata pencaharian mereka menangkap ikan di laut," kata Muhammad Hasan menyebutkan.

Menurut dia, 23 rekomendasi BBM subsidi tersebut hanya untuk solar. Sementara, kebutuhan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan Lhok Seudu tersebut sebagai besarnya membutuhkan pertalite karena menggunakan mesin berkapasitas kecil.

"Persoalan BBM subsidi tersebut juga sudah kami sampaikan kepada Penjabat Bupati Aceh Besar. Kami berharap masalah ini teratasi karena sebagian besar masyarakat di wilayah ini bermata pencarian nelayan," kata Muhammad Hasan Is

Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengatakan pihaknya berupaya mengatasi persoalan yang dihadapi nelayan di kawasan Leupung. Apalagi kawasan tersebut merupakan sentra produksi perikanan yang sudah dikenal sejak lama di Kabupaten Aceh Besar.

"Pemerintah daerah terus mengupayakan agar nelayan di kawasan Leupung mudah mendapatkan sarana dan prasarana dalam beraktivitas. Dan ini juga untuk meningkatkan perekonomian nelayan di wilayah Leupeung," kata Muhammad Iswanto.

 



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025