Kualasimpang  (ANTARA Aceh) - Tujuh Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan dan Forum Penangkar Benih  minta untuk segera dilakukan rembuk luar biasa KTNA Kabupaten Aceh Tamiang, karena kepengurusannya tidak amanah.
     
Juru biacara & KTN Kecamatan, Rinaldi di Kuala Simpang, Selasa menyatakan, pihaknya awal pekan lalu beraudisensi ke Kepala Badan Ketahanan Pangan Aceh dan Ketua KTNA Provinsi Aceh di Banda Aceh untuk menanyakan tindak lanjt penyelesaian di tubuh organisasi KTNA Aceh Tamiang.
     
Rinaldi yang didampingi Erwinsyah mewakiil Forum penangkar benih menyatakan, surat Rembuk luar biasa sudah diserahkan ke KTNA Provinsi Aceh pada tanggal 8 Agustus 2016 dan disusul dengan penyerahan  stempel oleh 7 KTNA Kecamatan ke Badan Penyuluh Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang.
     
Tujuh Ketua KTNA Kecamatan adalah Kecamatan Karang Baru, Manyak Payed, Sekerak, Tamiang Hulu, Kejuruan Muda dan Kecamatan Banda Mulia, dan 8 orang penangkar benih yang tergabung dalam Forum Penangkar Benih Aceh Tamiang.
     
Mereka mempertanyakan komitmen serta tindak lanjut KTNA Provinsi dalam menyelesaikan sengketa di tubuh KTNA Aceh Tamiang.
     
Dalam pertemuan itu hadir  Wakil Ketua 2 KTNA Aceh Tamiang,  Sugiono  SH,  Serta Rahmad Syafrial, SH sebagai  kuasa hukum dari 7 KTNA Kecamatan tersebut dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Aceh Tamiang.
     
Aspirasi yang disampaikan merupakan  tindak lanjut dari hasil rapat 7 KTNA Kecamatan dan Forum penangkar,  Intinya perwakilan menginginkan segera dilakukan Rembuk luar biasa untuk mengatasi masalah yang timbul akibat kepemimpinan Ketua KTNA Kabupaten Aceh Tamiang.
     
Mereka meminta,  KTNA Provinsi Aceh dan KTNA Pusat harus mendengarkan aspirasi yang berkembang saat ini, jika tidak segera ditindak lanjuti dikuatirkan akan semakin melemahnya kepercayaan petani kepada organisasi payungnya petani yaitu KTNA.
     
"Semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pekan Nasional (PENAS) yang akan dilaksanakan pada Mei 2017 di Banda Aceh, pastinya nanti akan mengalami kendala dukungan dari petani di Kabupaten Aceh Tamiang. Mengingat sebagai wilayah yang secara geografis merupakan pintu gerbang timur Aceh. Akan menjadi faktor yang akan melemahkan dalam suksenya acara PENAS tersebut," tegas Sugiono.



Pewarta: Syawaluddin

COPYRIGHT © ANTARA 2025