Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq mengajak pegiat lingkungan dan stakeholder lainnya termasuk balai wilayah sungai (BWS) untuk melirik dan mengembangkan potensi wisata serta ekonomi sungai Krueng Aceh.

"Kami melihat banyak potensi yang ada di sungai krueng Aceh. Aspek ekonomi dan aspek wisata dengan tetap menjaga kondisi lingkungan, maka ini harus kita kembangkan," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Bakri Siddiq pada sarasehan lingkungan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan SDA, di Politeknik Aceh, Banda Aceh.

Bakri mengatakan, Banda Aceh merupakan beranda depan dan etalase provinsi Aceh, sebagai miniatur Aceh maka sudah sepatutnya menjadi cerminan secara keseluruhan. 

"Sekarang ada penataan di Peunayong, saya berandai-andai dengan space yang kecil itu adanya waterproof city seperti di Serawak (Malaysia) itu ekonominya ada di sana," ujarnya. 

Dirinya berharap kepada pihak BWS agar Krueng Aceh tak hanya dibangun infrastrukturnya saja, tetapi juga mengembangkan sisi ekonomi dan wisatanya, termasuk lingkungan bagi masa depan. 

Saat ini, kata Bakri, dirinya belum melihat adanya pembangunan yang bersifat blueprint (jangka panjang) di Krueng Aceh. Padahal harapannya lokasi tersebut bisa dikembangkan untuk progres masa 30 sampai 40 tahun depan.

Bakri juga menginginkan setelah sarasehan ini nantinya akan ada diskusi bagaimana pengelolaan sungai Krueng Aceh sekarang menjadi lebih baik kedepannya. 

"Krueng Aceh adalah masa depan bagi anak cucu kita, untuk itu perlu dijaga dengan baik. Karena jika Krueng Aceh tidak dapat dikelola dan dijaga dengan baik maka ditakutkan akan terjadi krisis air atau konflik air seperti negara-negara di Afrika," demikian Bakri Siddiq.


 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA 2025