Banda Aceh (ANTARA) - Harga bawang merah lokal mengalami kenaikan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp45 ribu per kilogram dalam tiga hari terakhir menyusul minimnya stok di tingkat Pedagang.

"Kenaikan harga ini dipicu oleh kurangnya pasokan bawang merah dari daerah penghasil, sementara permintaan normal selama bulan suci Ramadhan,” kata pedagang grosir Pasar Peunayong Iqbal di Banda Aceh, Sabtu.

Baca juga: Distanbun Aceh panen perdana bawang merah tajuk

Ia menjelaskan pasokan bawang merah dari daerah penghasil khususnya bawang merah lokal yakni dari Gayo Lues dan Pidie terbatas.

“Termasuk juga bawang merah dari daerah sentra di pulau jawa yang pasokannya terbatas, mungkin juga dipengaruhi oleh COVID-19,” katanya.

Baca juga: Aceh Tamiang fokuskan pengembangan lumbung bawang merah

Hal serupa juga disampaikan pedagang eceran, Riski di Pasar Peunayong, Kota Banda Aceh. Ia mengatakan harga bawang merah mengalami kenaikan karena sudah selesainya masa panen ditingkat para petani.

Riski juga menjelaskan, sejak merebaknya COVID-19 permintaan masyarakat juga mengalami penurunan.

Baca juga: Pemkab Aceh Tengah targetkan 2020 bawang merah Gayo

"Banyak warga yang berasal dari luar Kota Banda Aceh memilih untuk pulang ke kampung halaman sejak merebaknya COVID-19, jadi berpengaruh terhadap penjualan,"kata Riski.

Ia menjelaskan, saat memasuki hari meugang (hari pemotongan hewan) pendapatan mereka tidak ada peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Sementara untuk harga bawang putih mengalami penurunan yakni dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram.

Selanjutnya harga Cabai merah juga mengalami penurunan yakni dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp20 per kilogram.
 

Pewarta: Zubaidah
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025