Meulaboh (ANTARA) - Harga gula pasir yang dijual oleh pedagang eceran di Pusat Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat hingga Ahad (29/3) terus merangkak naik mencapai Rp23 ribu per kilogram atau Rp1.050.000 per sak.

Pada Sabtu (27/3) lalu, harga salah satu komoditi bahan pokok tersebut hanya dijual sebesar Rp22 ribu per kilogram.

“Harga jual gula pasir ini sudah merangkai naik lebih lima kali selama Maret 2020, dari sebelumnya di harga terendah sebesar Rp12.500/kilogram,” kata Rizky, seorang pedagang di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Ahad sore.

Menurutnya, naiknya harga gula pasir tersebut disebabkan karena saat ini harga tebus gula pasir di tingkat agen/distributor gula yang terus merangkak naik.

Selain itu, mininnya stok gula pasir yang dimiliki pedagang dan diiringi banyaknya permintaan dari konsumen, juga menyebabkan harga jual terus merangkak naik.

Selain gula pasir, harga komoditi lainnya hingga kini masih dijual secara normal diantaranya seperti beras premium dijual Rp165 ribu per sak (isi 15 kilogram), telur Rp42.000/papan (per 30 butir), minyak goreng Rp20.000/bambu (Rp 10 ribu/liter), Tepung terigu Rp10.000/kgilogram, cabai merah Rp30.000/kilogram.

Kemudian bawang merah dijual Rp40.000/kilogram, bawang putih Rp38.000/kilogram, serta cabai rawit Rp25.000/kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Aceh Barat, Husaini meminta kepada kalangan pedagangan bahan pokok agar tetap melakukan aktivitas seperti biasanya kepada masyarakat, serta tidak menaikkan harga jual barang dan tidak mengambil kesempatan disaat situasi seperti ini.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga akan mengambil tindakan tegas kepada para pedagang yang nakal untuk menimbun dan menaikkan harga jual barang semena-mena,” kata Husaini di Meulaboh, Ahad.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025