Pada November 2025 tercatat 42.596 wisman bepergian menggunakan kereta api. Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang masih menjadi titik keberangkatan favorit, sementara Cirebon menunjukkan peningkatan signifikan berkat kekayaan sejarah, kuliner, serta destinasi budayanya.
Sepuluh stasiun keberangkatan wisman tertinggi November 2025 adalah: Gambir (7.244 penumpang), Yogyakarta (5.979 penumpang), Bandung (3.936 penumpang), Pasarsenen (2.596 penumpang), Surabaya Gubeng (2.076 penumpang), Semarang Tawang (1.774 penumpang), Surabaya Pasar Turi (1.230 penumpang), Malang (1.208 penumpang), Cirebon (986 penumpang), dan Solo Balapan (888 penumpang).
Kereta api menjadi moda yang menghubungkan turis internasional dengan berbagai destinasi unggulan seperti Bromo, Kawah Ijen, Candi Borobudur, Kota Lama Semarang, serta kawasan heritage di Bandung dan Surakarta. Mobilitas antarkota yang mudah ikut memperkaya pengalaman wisata mereka.
VP Corporate Communication KAI Anne Purba menyampaikan bahwa meningkatnya minat wisman berpergian dengan kereta api membawa dampak luas bagi masyarakat.
“Meningkatnya jumlah wisman turut menggerakkan perekonomian lokal dan membuka peluang bagi UMKM di sekitar stasiun. Kereta api menghadirkan pengalaman perjalanan yang hangat dan inklusif sehingga banyak wisatawan merasa lebih dekat dengan budaya Indonesia,” ungkap Anne.
Anne menegaskan KAI akan terus memperkuat layanan dan meningkatkan integrasi antarmoda agar jalur rel semakin menjadi bagian dari ekosistem pariwisata nasional.
“KAI optimistis kereta api akan terus menjadi pilihan wisatawan mancanegara dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Anne.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025