Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan sekitar 2.100 hektare lahan sawah yang telah ditanami oleh petani tersebar di 10 kecamatan, kini rusak parah akibat terjangan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (26/11) lalu.

“Dari total 2.500 hektare lahan sawah yang telah ditanami pada musim rendengan 2025 ini, sekitar 2.100 hektare sawah terdampak banjir bandang di Aceh Barat,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, Safrizal kepada ANTARA, Rabu.

Ia mengatakan, dari 2.100 hektare sawah yang rusak akibat terkena banjir bandang, sekitar 1.700 hektare lahan sawah harus ditanami ulang oleh petani karena telah mengalami gagal tanam.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat salurkan bantuan untuk korban banjir

Ada pun sebaran lahan sawah yang terendam dan terdampak bencana alam banjir bandang, diantaranya di Kecamatan Pante Ceureumen, Kecamatan Sungai Mas, Kecamatan Woyla Timur, Kecamatan Woyla Barat, Kecamatan Woyla, Kecamatan Arongan Lambalek.

Kemudian Kecamatan Samatiga, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Kaway XVI, serta Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Safrizal mengatakan usia tanaman padi yang rusak akibat terjangan banjir bandang tersebut memiliki usia tanam sekitar 7-20 hari usia tanam.

Sebagai upaya memastikan lahan pertanian di daerah setempat dapat dilakukan penanaman kembali, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah melaporkan kerugian tersebut kepada pemerintah pusat dengan harapan dapat disalurkan bantuan benih padi.

“Sudah ada sinyal untuk dibantu oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia,” katanya.

Safrizal mengatakan total bantuan benih padi yang saat ini dibutuhkan oleh petani di Aceh Barat mencapai 43 ribu ton lebih, guna menanam padi di areal sekitar 1.700 hektare yang rusak akibat gagal tanam karena banjir bandang.


Baca juga: Bupati: Surat tidak mampu tangani bencana diminta agar bisa dapat bantuan BNPB



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025