Banda Aceh (ANTARA) - Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan hingga Jumat pukul 19.53 WIB, tercatat 349 jiwa meninggal dunia, dan 92 orang masih dinyatakan hilang dalam bencana banjir dan longsor Aceh.
"Korban meninggal kembali bertambah hari ini berdasarkan laporan dari daerah," kata Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, di Banda Aceh, Jumat.
Murthala menyampaikan, hingga hari ini dilaporkan, bencana Hidrometeorologi Aceh yang terjadi sejak 18 November 2025 telah berdampak pada 18 kabupaten/kota di Aceh, tersebar di 234 kecamatan dan 3.978 gampong (desa).
Baca juga: Update Bencana Aceh, Mualem: Percepat distribusi bantuan dan pemulihan infrastruktur
Kemudian, untuk warga yang terdampak, lanjut dia, mencapai 321.134 kepala keluarga (KK) atau 1.404.130 jiwa. Diantaranya 194.233 KK dengan 775.346 jiwa mengungsi yang tersebar di 824 lokasi.
"Dari angka tersebut, 2.872 jiwa mengalami luka ringan, luka berat 576 orang, 349 meninggal dan 92 masih dinyatakan hilang," ujarnya.
Selain itu, Murthalamuddin juga menyebutkan bahwa bencana ini ikut memberikan berdampak pada rusaknya fasilitas umum seperti perkantoran 205 unit, 201 tempat ibadah, 243 sekolah, 15 pondok pesantren, jalan 452 titik, jembatan 312 titik dan RS/Puskesmas 245 unit.
Bencana ini juga berdampak pada kerugian harta benda, rumah 115.228 unit, lahan persawahan 65.024 hektare dan perkebunan 12.513 hektare.
Murthalamuddin menjelaskan, pemerintah bersama tim gabungan saat ini terus melakukan pencarian terhadap korban hilang, sekaligus mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terisolasi.
“Fokus kami saat ini adalah evakuasi, pencarian korban hilang, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang mengungsi,” ujarnya.
Disisi lain, Murthalamuddin menyampaikan bahwa distribusi bantuan untuk korban bencana alam Aceh terus dimaksimalkan lewat berbagai jalur transportasi.
"Distribusi saat ini terus berlanjut dan untuk hari ini Rabu (3/12) daerah yang masih terisolir didistribusikan lewat udara dan laut," katanya.
Adapun distribusi untuk daerah yang belum bisa terjangkau jalur darat yakni Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur, dikirim lewat laut maupun udara.
Kemudian untuk jalur udara Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara dipasok lewat jalur udara menggunakan helikopter, pesawat hercules dan lainnya.
"Pemerintah Aceh bersama dengan TNI, Polri, BNPB dan semua pihak terus berupaya maksimal untuk menjangkau dn mendistribusikan bantuan kepada seluruh masyarakat," kata Murthalamuddin.
Baca juga: Pengungsi bencana banjir di Beuringen Pidie Jaya dijamu "kuah beulangong"
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025