Bireuen (ANTARA) - Ratusan korban banjir yang mengungsi di meunasah Gampong Blang Panjoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, membutuhkan tenda.

Abu Bakar, koordinator pengungsi meunasah Gampong Blang Panjoe, di Bireuen, Selasa, mengatakan di rumah ibadah tersebut ada 700-an warga korban banjir yang mengungsi.

"Pengungsi di meunasah ini membutuhkan tenda. Memang ada beberapa tenda yang sudah didirikan, tetapi pengungsi terus bertambah di tempat ini," kata Abu Bakar.

Baca juga: Update Bencana Aceh, korban banjir di Bireuen mulai dapat layanan kesehatan
 

Ia menyebutkan pengungsi di meunasah tersebut tidak hanya dari gampong atau desa setempat, tetapi juga dari beberapa desa lainnya di Kecamatan Peusangan.

Selain tenda, kata Abu Bakar, kebutuhan mendesak lainnya di antara kebutuhan pokok seperti beras dan lauk pauknya. Serta air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).

"Memang ada distribusi air bersih dari PDAM, tetapi kurang mencukupi karena banyaknya pengungsi. Kami juga ada berharap ada bantuan untuk kebutuhan pengungsi lanjut usia maupun balita," kata Abu Bakar.

Menyangkut dengan dapur umum, Abu Bakar mengatakan sudah tersedia yang dikelola relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Bireuen. Dapur umum menyediakan makanan korban bencana setiap hari.


Baca juga: Update bencana Aceh, Warga demo Pemkab Aceh Tengah tuntut ketersediaan beras dan BBM

Abu Bakar menyebutkan pengungsian di meunasah tersebut sudah berlangsung sejak seminggu lalu. Dan diperkirakan korban banjir tersebut lama di pengungsian karena rumah mereka masih tertimbun.

"Kami belum tahu kapan pulang karena rumah kami sebagian besar tertimbun lumpur material banjir hingga sepinggang orang dewasa belum dibersihkan. Begitu juga dengan akses jalan di pemukiman, masih berlumpur sebetis orang dewasa.

Masyarakat, kata Abu Bakar, mengharapkan pemerintah daerah membantu pembersihan lumpur, agar dapat kembali ke rumah masing-masing. Sebab, jika dibersihkan sendiri-sendiri, masyarakat tentu tidak sanggup.

"Jika dibersihkan sendiri-sendiri, membutuhkan waktu lama dan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah daerah segera membantu pembersihan lumpur di rumah korban banjir," kata Abu Bakar.


Baca juga: Update Bencana Banjir, Pedalaman Aceh Utara belum bisa dicapai bantuan



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025